MAKALAH
PERAN
ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA

DISUSUN OLEH:
Nama
: Dermas Takela
Nim
: 3634.32
Smtr/tkt
: I/II
Prodi
: Theologi
Mata Kuliah : SGU
Dosen : DR. Abdon A. Antiran
SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA
2015
Daftar
isi
PENDAHULUAN
BAB I PERAN ROH KUDUS BAGI ORANG
PERCAYA
- Membawa kepada kebenaran
- Memberi Kuasa Untuk Bersaksi
- Buah-buah Roh atau Karakter
Kristus
BAB II PERANAN ROH KUDUS BAGI GEREJA
A.
Membangun jemaat
B.
Pertumbuhan gereja
BAB III PERANAN ROH KUDUS BAGI ORANG
PERCAYA DAN GEREJA SERTA RELEFANSINYA DENGAN MASA KINI
A. KESIMPULAN
B. DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
Roh Kudus merupakan penolong yang
lain tetapi dari satu jenis yaitu Allah sendiri. Roh Kudus adalah janji
Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Di dalam Kisah Para Rasul diceritakan
bahwa para rasul menerima kuasa dari Roh Kudus sehingga mereka dapat melakukan
mujizat. Dalam gereja mula-mula yang didirikan para rasul peran Roh Kudus
sangat penting. Roh Kudus yang mendiami setiap orang yang telah percaya
kepada Kristus membuat kehidupan mereka berubah drastis. Dalam I Korintus
1:26 adalah bukti tentang berubahnya orang-orang yang telah menerima Roh Kudus
di dalam hati mereka karena percaya kepada Yesus. Jemaat mula-mula sangat
pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat besar.
Dikaitkan dengan masa sekarang
kekristenan berkembang di seluruh dunia. Roh Kudus masih bekerja sampai
sekarang dalam kehidupan berjemaat. Peran Roh Kudus dalam jemaat zaman
sekarang hal yang penting yang memberikan dorongan untuk memberitakan kabar
baik yaitu Injil keselamatan. Berkembangnya berbagai denominasi gereja
membuat teologi dan doktrin tentang Roh Kudus semakin variatif. Namun
yang menjadi penekanan adalah bagaimanapun doktrin yang diajarkan penerapan
karya Roh Kudus dalam karunia Roh sangat besar. Karunia Roh yang
berkembang sekarang dijadikan satu pemicu untuk menjadi kesaksian bagi
orang-orang yang belum percaya. Banyak kebaktian kebangunan rohani yang
diadakan yang memberikan karunia penyembuhan sebagai sarana kesaksian dan
pembuktian bagi semua orang bahwa Roh Kudus bekerja sampai sekarang dan akan
terus bekerja sampai selamanya. Kehidupan yang baru dari buah pertobatan
adalah kunci untuk menerima janji tentang pimpinan Roh Kudus.
BAB I
PERAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA
Sebagai orang percaya, Roh Kudus
mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kerohanian. Dalam setiap aspek
kehidupan, Roh Kudus menjadi sangat sentral. Tanpa Roh Kudus, hidup orang
percaya tidak mempunyai arti sama sekali. Karena Roh Kuduslah orang
percaya dapat mengenal Allah Bapa dan Yesus.
A.
Membawa
kepada kebenaran
Banyak orang percaya yang terus
mencari akan kebenaran firman Allah. Tanpa Roh Kudus, tidak ada seorang
pun yang akan memahami setiap kata yang ada dalam firman Tuhan. Walaupun
seseorang itu sangat pintar tapi tanpa Roh Kudus, dari segi penafsiran akan
jauh sekali dari kebenaran. Walaupun manusia belajar banyak dari manusia
tetapi seseorang tidak dapat bergantung semata-mata kepada manusia, sebab
manusia telah memiliki Guru ilahi yaitu Roh Kudus. Sekeras-kerasnya manusia berupaya untuk
memahami tentang Allaha atau yang Ilahi namun nanti manusia akan sampai kepada
titik kebingungan. Pada titik inilah manusia akan menjadi kabur
pandangannya.
Hal yang terberat yang ada adalah
saat manusia itu malah tidak mempercayai Allah itu ada. Seseorang yang
tidak mau dikuasai Roh Kudus tidak akan mampu untuk mengenal Allah yang
transenden dan imanen tersebut. Bisa dikatakan kalau seseorang tersebut
tidak dipimpin oleh Roh Kudus maka dia juga tidak mengenal Allah Bapa.
Yoh 16:13 dengan jelas mengatakan kalau Roh Kudus memimpin kepada seluruh
kebenaran sehingga tidak ada kata-kata yang menyangkal tanpa Roh Kudus seseorang
tak akan mampu untuk memahami kebenaran, karena kebenaran itu berasal dari
Allah sendiri. Orang yang diajar Roh Kudus walaupun ia tidak tahu bahasa
aslinya, akan lebih mengetahui firman Allah daripada orang yang tidak diajar
oleh Roh Kudus, meskipun ia pandai dalam bahasa aslinya. Pernyataan ini
adalah jaminan bagi orang percaya, bahwa bukan kepandaian yang menentukan
seseorang tahu dan memahami kebenaran yang sejati tetapi Roh Kuduslah yang akan
membimbing orang mengenal kebenaran itu.
Kebenaran yang mutlak adalah bahwa
Roh Kudus yang menjadikan manusia itu mengerti akan kebenaran itu
sendiri. Dalam I Korintus 2:9-14 dikemukakan du bagian pekerjaan Roh
Kudus:
Roh Kudus menyatakan kepada manusia
hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, dan berkata-kata tentang karunia
Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, yang merupakan
kebodohan bagi manusia duniawi.
Roh Kudus menjelaskan penyataan-Nya, yaitu memberikan kuasa
untuk mengerti, mengetahui dan menerima pengajaran yang diajarkan-Nya.
Roh Kudus ialah pemberi ilham untuk Firman Allah yang dituliskan, dan Ia juga
yang menulisdan menegaskan Firman itu. Ketika seseorang dibukakan mata
rohaninya maka dapat mengerti akan kebenaran-keberan yang tersembunyi yang
selama ini ia tidak tahu. Roh Kudus yang membuka akan mata hatinya untuk
dapat mengerti tentang kebenaran Firman Allah.
Seseorang akan dapat mengerti sebuah
kitab dengan lebih mudah apabila si punulis itu ada disampingnya untuk
menerangkan isi kitab itu. Ketika manusia berada dalam pimpinan Roh Kudus
maka ia akan dibuka pikirannya sehingga ia dapat mengerti akan apa yang dia
tidak mengerti dahulu sebelum Roh Kudus yang memimpin. Tanpa Roh Kudus
tidak ada orang yang dapat mencapai kebenaran yang sempurna
tersebut. Seseorang tidak akan dapat mengetahui kebenaran dengan
sesungguhnya sebelum kebenaran itu diajarkan kepada orang itu oleh Roh Kudus.
Seperti yang dijelaskan oleh Yesus tentang penolong itu akan datang untuk
mengajar dan mengingatkan akan apa yang telah diajarkan oleh Yesus. Dalam
Yohanes 14:16-17a “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran.” Roh Kudus sendiri dikatakan sebagai Roh Kebenaran, maka Ia
akan membawa orang yang telah percaya kepada Kebenaran yang benar. Bukan
hanya dapat menyatakan kebenaran tersebut untuk manusia tetapi Roh Kudus
juga turut membenarkan orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus.
Roh Suci membenarkan, yaitu Ia yang
melanjutkan, mengenakan pembenaran kepada orang percaya, hingga orang yang
dibenarkan merasakan kegirangan. Maksudnya disini adalah ketika Roh Kudus
ada di dalam diri orang percaya maka dia sudah dibenarkan dan akan menjadi
lebih mudah untuk mengenal kebenaran itu.
B.
Memberi
Kuasa Untuk Bersaksi
Roh Kudus adalah pribadi dari Allah
Tritunggal. Seperti dalam amanat agung yang disampaikan oleh Yesus bahwa
Bapa, Anak(Yesus), dan Roh Kudus adalah sama hakekatnya. Seperti halnya
dalam perjanjian lama Allah memberi kuasa untuk para nabi untuk memberitakan
akan firman Tuhan kepada bangsa-bangsa, seperti itu jugalah kuasa yang
diberikan oleh Allah lewat Roh Kudus untuk memberikan kuasa bagi orang percaya
untuk dapat bersaksi tentang Yesus.
Roh Kudus menolong orang yang
percaya supaya ia dengan penuh kuasa dapat meneruskan kepada orang-orang lain
kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus kepadanya (I Korintus 2:1-5; I
Tesalonika 1:5; Kisah Para Rasul 1:8). Bahwa setiap orang percaya kepada
Yesus akan diberikan kuasa oleh Roh Kudus untuk dapat bersaksi kepada orang
lain tentang Yesus. Karena dalam pemberitaan Injil ataupun saat bersaksi
sebenarnya orang tersebut sedang berperang dengan kuasa roh-roh yang
lain. Sebagai manusia yang terbatas maka tidak akan dapat menerobos masuk
kedalam orang-orang yang seperti itu. Perlu adanya oknum atau pribadi
yang mampu untuk mengalahkan kuasa-kuasa itu. Dan Roh Kudus adalah yang
bisa untuk mematahkan kuas roh-roh yang jahat. Semua orang selalu
memerlukan pertolongan Roh Kudus.
Yang menyebabkan gagalnya pekerjaan
Injil dan pekerja Kristen ialah karena mereka mencoba mengajarkan Firman Tuhan
“Dengan perkataan budi yang membujuk orang”, yaitu dengan ilmu-ilmu manusiadan
dunia ini. Padahal manusia perlu “keterangan dan kuasa Roh Kudus.”
Tidak akan ada yang dapat bersaksi dengan benar jika Roh Kudus tidak
memberitahu akan apa yang harus dikatakan kepada seseorang. Hanya sebuah
kekuatan diri sendiri dan pengetahuan serta keahlian untuk mempengaruhi orang
lain yang tertinggal. Ada orang-orang yang dapat berbicara dengan baik
sehingga apa yang dikatakannya diterima oleh orang lain. Namun berbeda
jika orang tersebut disertai dengan kuasa Roh Kudus maka apa yang dikatakannya
mempunyai kuasa yang dapat membangun serta menyadarkan orang-orang berdosa.
C.
Buah-buah
Roh atau Karakter Kristus
Buah-buah Roh adalah hasil dari
penyerahan kepada Allah dan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus mengarahkan
watak maupun merespons keinginan manusia untuk bebas dari sejumlah kewajiban
dan larangan, sikap maupun perbuatan manusia, tingkah laku maupun kepercayaan
manusia. Sehingga yang dilakukan Roh Kudus melepaskan apa yang telah ada
dari dunia dari manusia itu sendiri. Kemudian Roh akan memperbaharui
watak manusia yang telah menyerahkan dirinya kepada-Nya.
Roh kudus akan menuntun agar manusia
dapat berlaku dan bertindak sesuai Roh Kudus. Kemudian yang terjadi
adalah manusia tersebut akan melakukan buah-buah Roh, kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Kasih adalah sebuah ungkapan dari pribadi yang satu
kepada pribadi yang lain. Mempunyai kasih yang seperti Tuhan Yesus miliki
adalah tujuan dari Roh Kudus membimbing orang percaya untuk dapat
melakukannya. William Barclay berkata, “Agape adalah semangat jiwa yang
tak pernah mencari apa pun, tetapi memberi kebaikan untuk orang lain.”
Agape adalah sikap atau perbuatan yang dilakukan dan tidak mencari keuntungan
atau pun timbal balik dari si penerima.
Kasih harus dilakukan, maksudnya
berupa tindakan nyata dan bukan hanya sebuah perasaan. Roh Kudus yang
membimbing orang untuk bertindak melakukan kasih. Roh Kudus memberikan
dorongan kepada manusia untuk berbuat kasih tanpa ada upah. Sukacita yang
dimaksud disini bukan hanya diwaktu keadaan yang baik saja, tetapi yang kurang
baik sekalipun. Roh Kudus membuat hal tersebut terjadi. Menebar
senyum dimasa sulit adalah hal yang mustahil tetapi itulah peran Roh Kudus yang
membuat seseorang itu mampu tersenyum diwaktu kesusahan.
Alexander Maclaren menulis, “Sukacita
bertumbuh dalam keadaan yang sulit, seperti semak mawar kecil yang tumbuh
berkembang dan menebarkan aroma wangi bunganya di air terjun yang besar.
Maksudnya adalah, sukacita tidak bertumbuh atau tidak berarti diwaktu yang baik
tetapi diwaktu yang kurang baik dan dari situlah maka sukacita ada.
Sukacita berasal dari dalam diri, yaitu keadaan hati yang telah dipenuhi oleh
Roh Kudus yang akan memampukan manusia untuk dapat bersukacita. Yang
ketiga adalah damai sejahtera. Tidak akan ada orang yang dapat merasakan
damai sejahtera yang sejati tanpa adanya Roh Kudus.
Roh Kuduslah yang mengakibatkan
seseorang mempunyai Roh Kudus dalam hatinya. Pertama-tama damai sejahtera
akan di dapatkan jika hidupnya berdamai dengan Allah. Dan yang kedua berdamai
dengan diri sendiri. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hal yang
dapat mendamaikan manusia dengan Allah. Sehingga dari damai sejahtera itu
timbul kesabaran. Banyak orang yang tidak dapat mengontrol emosinya dan
cenderung untuk melampiaskan amarah mereka. Kesabaran sangat diperlukan
untuk hidup bergaul dengan lingkungan sekitar. Kesabaran memberikan
antisipasi dan pengharapan yang menenangkan. Ketika seseorang hidup
dengan peran Roh Kudus dalam hidup seseorang tersebut lebih besar dari pada
egonya maka yang dihasilkan adalah buah-buah Roh.
Kemurahan di dapat ketika seseorang
merasakan kesulitan dimana seseorang itu dapat bertindak marah namun itu tidak
dilakukan. Kebaikan adalah suatu hal yang dapat dilakukan dan hasilnya
itu terlihat. Kebaikan menyangkut pribadi dengan pribadi. Banyak
orang yang tidak dapat bertindak baik walaupun mempunyai kesempatan untuk
berbuat kebaikan. Hal ini dimungkinkan karena Roh Kudus yang menguasai
orang tersebut. Kebaikan harus dinyatakan dlam hati sebelum dapat memberikan
nada yang tepat dan tindakan yang ekspresif.
Di dalam menjalin hubungan dengan
orang lain atau pun mengabdi dengan siapa pun perlu adanya kesetiaan.
Kesetiaan adalah suatu sikap yang dapat dipercaya. Kesetiaan berbicara
tentang ketahanan, keteguhan untuk mencapai tujuan, khususnya ketika berada
dalam bahaya dan bencana.
Kesetiaan memerlukan sikap bukan
hanya sebuah perkataan. Lemah lembut adalah sikap yang kuat tetapi
lembut. Dan yang terakhir adalah tentang penguasaan diri.
Semua orang cenderung untuk berbuat semaunya. Namun karena Roh Kudus yang
memberi dorongan agar dapat mengendalikan maka hasilnya orang yang dikendalikan
Roh Kudus dapat mengendalikan dirinya dalam segala hal.
BAB II
PERANAN ROH KUDUS BAGI GEREJA
A. Membangun
jemaat
Roh kudus membangun jemaat yang ada
bukan hanya dengan karunia Roh yang ada tetapi oleh kuasa-Nya yang bekerja
lewat pribadi masing-masing.
Roh Kudus masih membangun Tubuh
Kristus dengan cara memanggil suatu kaum bagi nama Kristus. Maksud Allah
bagi jemaat bukannya untuk mengkristenkan segenap dunnia, melainkan untuk
mengabarkan Injil kepada segenap dunia serta memilih satu kaum bagi Kristus
yang menjadi milik-Nya, yang terdiri dari segala bangsa di dunia ini.
Sesudah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa
Allah tidak bermaksud supaya mereka mengetahui segala masa dan ketika yang
ditetapkan olehNya, melainkan supaya mereka mengerjakan tugas yang diserahkan
kepada mereka, yaitu bersaksi. Dan kalau mereka hendak melakukan tugas
itu dengan sebaik-baiknya hasruslah mereka menantikan Roh Kudus yang telah
dijanjikan.
Roh Kudus memberikan kekuatan untuk jemaat dapat membangun
diri mereka agar lebih bertumbuh. Roh Kudus juga befungsi sebagai
penolong mereka untuk dapat melakukan semua perkara yang Tuhan telah
perintahkan kepada mereka.
Lewat Roh Kudus juga dalam jemaat
mula-mula berkembang karunia Roh yang berguna untuk membangun jemaat.
Saling membangun dengan karunia yang mereka miliki. Setiap jemaat yang
ada tidak akan ada yang dapat membangun satu sama lain tanpa Roh Kudus yang
memberikan pembangunan tersebut. Jemaat atau gereja adalah satu organisme
yang saling berkaitan, dari situlah maka saling membangun dapat terjadi.
Tidak adanya Roh Kudus dalam hidup jemaat sangat berpengaruh dalam kehidiupan
jemaat tersebut. Roh Kudus memberikan kesatuan dalam tubuh Kristus.
B. Pertumbuhan gereja
Roh Kudus mempunyai peran penting
yaitu untuk memberikan pertumbuhan kepada gereja. Tidak akan ada gereja
yang bertumbuh tanpa ada Roh Kudus di dalamnya. Karunia Roh dalam jemaat
atau gereja berperan penting sebagai dasar pertumbuhan gereja. Tidak akan
ada gereja yang bertumbuh tanpa adanya karunia Roh yang menyertainya.
Pertumbuhan gereja diawali dengan pemanfaatan karunia Roh di dalam
jemaat. Yang terpenting bagi pertumbuhan gereja adalah karunia Roh
pemberita Injil. Tidak akan ada gereja yang bertumbuh secara kasat mata
tanpa adanya pertumbuhan jemaat baru.
Pemberita Injil mempunyai peran penting
dalam menumbuhkan gereja lewat jiwa-jiwa baru. Walaupun tidak dapat
dipungkiri bahwa karunia yang lain turut serta membawa pertumbuhan. Peran
karunia Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja mutlak diperlukan.
Karunia-karunia Roh di dalam jemaat banyak bentuknya. Tercatat ada dua
puluh tujuh bentuk karunia Roh. Nubuat, pelayanan, mengajar, memberi
nasihat, membagi-bagikan, kepempinan, kemurahan, hikmat, pengetahuan iman,
penyembuhan, mujizat, membedakan bermacam-macam roh, bahasa Roh.
Menafsirkan bahasa Roh, rasul, pertolongan, kepengurusan, pemberita Injil,
gembala, hidup lajang, hidup miskin secara sukarela, mati sebagai martir,
memberi tumpangan, misionaris, doa syafaat, pelepasan. Karunia-karunia
Roh ini berhubungan langsung dengan hidup jemaat.
Adanya karunia Roh yang ada pada
jemaat akan membuat jemaat semakin bertumbuh baik dalam iman maupun kapasitas
hidup. Gereja tanpa adanya karunia Roh akan menjadi gereja yang suam-suam
kuku. Gereja yang tidak mempunyai pengaruh dan sebagai pembawa kabar baik
dari Allah. Jemaat Korintus sebagai contoh adanya karunia Roh dalam
jemaat walaupun kesaksiannya tidak baik sebab adanya perpecahan. Karunia
Roh yang berbeda-beda ini saling melengkapi dalam satu anggota tubuh
Kristus. Karunia-karunia Roh yang disebutkan diatas adalah saling
melengkapi dan mencakup semua segi dalam jemaat. Gembala sampai pemberita
Injil adalah karunia yang diberikan dari pemimpin gereja sampai jemaat
awam.
Gereja membutuhkan pemimpin yang
dapat memimpin jemaat dengan baik. Gembala adalah pemimpin dalam gereja,
dan kehadiran gembala mutlak diperlukan di dalam sebuah gereja. Karunia
gembala adalah kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah kepada beberapa
anggota dalam Tubuh Kristus untuk menerima tanggung jawab pribadi jangka panjang
demi kesejahteraan rohani sekelompok orang percaya. Pentingnya karunia
gembala adalah untuk menjadi pemimpin untuk memimpin jemaat yang ada menemukan
dan mengembangkan karunia yang diberikan Tuhan kepada setiap jemaat.
Selebihnya dari karunia gembala dapat ditemukan dalam jemaat biasa.
BAB III
PERANAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA
DAN GEREJA SERTA RELEFANSINYA DENGAN MASA KINI
Roh Kudus adalah satu pribadi yang
memimpin semua orang yang telah percaya kepada Yesus. Peran Roh Kudus
sangat sentral dalam diri orang percaya maupun gereja. Telah dibahas di
bab-bab sebelumnya peran Roh Kudus di dalam orang percaya dan gereja.
Dalam masa sekarang pertumbuhan gereja bisa dikatakan berkembang
pesat. Berkembangnya gereja kharismatik membuat pertumbuhan gereja
semakin subur. Dengan berkembangnya doktrin karunia-karunia Roh dan hidup
dipimpin Roh membuat jemaat di gereja ini semangat untuk melayani dann
memberitakan Injil. Tidak dipungkiri bahwa peran Roh Kudus dalam hidup
mereka sebagai alasan mereka untuk bertumbuh.
Gereja-gereja Kharismatik yang
mengedepankan karunia Roh terutama karunia bahasa Roh sangat bersemangat dalam
mengembangkan pertumbuhan gereja. Namun tidak bisa dikatakan bahwa
karunia Roh hanya ada pada gereja kharismatik. Dalam gereja-gereja
tradisional lebih mengepankan tentang pengajaran. Perbedaan ini
seharusnya tidak membuat terpecahnya dan membuat pembedaan dalam pengajaran dan
yang lebih rohani siapa. Seharusnya mereka-mereka yang menyebut dirinya
Kristen baik dari orang Kharismatik maupun yang tradisional dapat menjaga
kesatuan dalam gereja.
Wadah yang dapat digunakan dalam hal
ini adalah oikumene, yaitu persekutuan antar gereja. Dalam wadah ini kesatuan
dan saling menerima dapat terjadi. Yang tersisa hanya nama saja dan cara ibadah
yang berbeda. Karena dari hal ini tidak ada pengaruh dari Kharismatik maupun
yang gereja tradisional yang terpenting adalah kesatua untuk kemajuan tubuh
Kristus di berbagai tempat.
KESIMPULAN
Banyaknya denominasi gereja yang
berkembang sekarang terkadang membuat perbedaan antar individu maupun dari
organisasi gereja tersebut. Tapi Firman Tuhan dari dulu sampai sekarang
tetap sama, yaitu adanya kesatuan yang harmonis sebagai tubuh Kristus. Roh
Kudus adalah oknum yang memampukan orang percaya untuk melakukan kesatua dan
menjadikan kehidupan kerohanian lebih berkualitas. Dalam perkembangannya
sekarang banyaknya gereja-gereja Kharismatik membuat karunia-karunia Roh,
terlebih karunia berbahasa Roh sebagai ukuran kerohanian seseorang.
Tapi yang terpenting disini bukanlah
seberapa kuat dia untuk berbahasa rohani pada waktu ibadah tetapi bagaimana
dalam kehidupannya sehari-hari. Ukuran orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah
orang yang mampu memberikan dampak pada sekitarnya, menjadi orang yang disegani
dan berpengaruh dalam masyarakat. Bahasa Roh dalam ibadah hanya sebatas ukuran
emosi saja dan tidak dapat diukur kebenarannya. Hanya kehidupan secara nyata
seseorang yang dapat dijadikan ukuran untuk dapat dikategorikan dipenuhi Roh
Kudus atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Brill, J. W. Dasar Yang Teguh. Bandung:Kalam
Hidup, t.th.
Soedarma, R. Ikhtisar Dogmatika.
Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2002.
Drescher, Jhon M. Melakukan Buah Roh.
Jakarta:BPK GUnung Mulia,2008.
Wagner, Peter. Manfaat Karunia Roh.
Malang:Gandum Mas, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar