Analisis kata Baku Dan Tidak Baku Pada Cerpen Susu Kacang karya Dina Rahmawati Majalah Story Edisi 9/TH.1/25
MARET 2010-24 APRIL 2010.
Skripsi
Diajukan Kepada
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Metode
Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Nilai Tugas Metode Penelitian

Oleh:
NAMA : DERMAS TAKELA
NIM : 3634,32
PRODI : THEOLOGI
TKT/SMT : I/II (DUA)
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
DOSEN : DR. VEROSKA TEINTANG, M.PdK
SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA, 2015
PENGASAN DOSEN
PEMBIMBINNG
Pembimbing telah menerima hasil
penelitian yang bejudul :
“Analisis
kata Baku Dan Tidak Baku Pada Cerpen Susu Kacang karya Dina Rahmawati Majalah Story Edisi 9/TH.1/25 MARET 2010-24 APRIL 2010” yang telah dipersiapkan oleh DERMAS TAKELA untuk memenuhi sebagai persyaratan tugas Ujian
Akhir Sekolah dari SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA.
Dosen Pembimbing
Dr. Veroska
teintang, M.Pd.K
HASIL PERSIDANGAN
Setelah melalui pengujian komperhensif miniskripsi,
maka panitia penguji
Menyatakan :
LULUS

Dengan ini memenuhi persyaratan tugas Ujian Akhir sekolah.
PANITIA PENGUJI
MINISKRIPSI
![]() |
Ketua
![]() |
Anggota I
![]() |
Anggota II
PENGASAHAN
REKTOR
SEKOLAH TINGGI THEOLOGI
“IKAT” JAKARTA.
Setelah
memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui seluruh proses
penelitian cara penyusunan miniskripsi yang dilaksanakan oleh: DERMAS TAKELA yang berjudul : “Analisis kata Baku Dan Tidak Baku Pada Cerpen Susu Kacang karya
Dina Rahmawati Majalah Story Edisi 9/TH.1/25 MARET 2010-24 APRIL 2010” maka
deengan ini dinyatakan bahwa miniskripsi ini telah diterima dan disahkan
sebagai persyaratan memenuhi Ujian Akhir
Sekolah dari SEKOLAHTINGGI THEOLOGI “IKAT” JAKARTA.
Jakarta, Mei
2015
REKTOR SEKOLAHTINGGI
THEOLOGI “IKAT”

LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Dermas Takela
Tempat/Tanggal Lahir : Tune,
31 Desember
199…
NIM :
3634,32
Prodi :
Theologi
Judul
Skripsi : Analisis kata Baku Dan Tidak Baku Pada Cerpen Susu Kacang karya Dina Rahmawati Majalah Story Edisi 9/TH.1/25
MARET 2010-24 APRIL 2010.
Dengan ini menyatakan
bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan
tugas skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang
lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia menerima
sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang telah disepakati dalam mata kuliah Metode Penelitian.
Demikian
pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Jakarta,
Mei 2015
Dermas
Takela
MOTTO
Sebelum Aku membentuk engkau
dalam rahim ibumu,
Aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar
dari kandungan,
Aku telah menguduskan engkau,
aku telah menetapkan engkau
menjadi penerang bagi dunia.
ABSTRAKSI
A. Nama : Dermas Takela
Tempat/Tanggal Lahir : Tune,
31 Desember
199…
NIM : 3634.32
B. Judul
Skripsi :
Analisis kata Baku Dan Tidak Baku Pada Cerpen
C. Isi Ringkasan :
BAB
I – berisi tentang: Pendahuluan: Alasan
Pemilihan Judul; Tujuan Penulisan; Pembatasan Masalah; Rumusan
Masalah dan Metode Penelitian.
BAB
II – berisi tentang: Landasan Teori: Latar
Belakang; Pengertian kata Baku dan Tidak Baku; Fungsui Kata Baku dan tidak baku;
Penyebab Kata Baku dan tidak baku dan Ciri-ciri Kata Baku dan tidak baku.
BAB
III – berisi tentang: Pembahasan: Konsep Penerapan dan Peneran kata Baku dan Tidak Baku.
BAB
IV – berisi tentang: Penutup: Kesimpulan dan Saran..
Daftar
Pustaka
Lampiran-lampiran
Daftar
Riwayat Hidup
KATA PENGANTAR
Segala
puji, hormat serta syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena pertolongan-Nya dan hikmat-Nya yang telah
diperbolehkan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam menyelesaikan
skripsi ini, tentu tidak akan berjalan baik tanpa bantuan orang lain, baik
melalui do’a, motivasi maupun hal lainnya. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada semuannya yang telah membantu penulis sehingga menyelesaikan skripsi ini. Terlebih penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Veroska Teintang, M.Pd.K sebagai dosen pembimbing mata kuliaih Metode
Penelitian.
2. Seluruh
Teman-teman yang ada di tingkat 1, yang telah mendukung, membantu, memberikan
semangat dan doanya kepada saya dalam menyusun skripsi ini.
Diatas semuannya,
penulis bersyukur atas kesempatan-Nya sehingga penulis boleh belajar dan
menimba ilmu untuk terus maju dan semangat dalam belajar. Doa dan harapan
penulis, gagasan yang terjadi dalam skripsi ini bukan sekedar persyaratan tugas
saja, tetapi dapat memberikan suatu pembelajaran dan juga informasi bagi kita
semua. Biarlah segala Kemuliaan dan
hormat hanya bagi Tuhan.
Jakarta,
Mei 2015
Dermas
Takela
DAFTAR ISI
LEMBAR
PERNYATAAN...............................................................................................
MOTTO...............................................................................................................................
ABSTRAKSI......................................................................................................................
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Alasan
Pemilihan Judul.....................................................................................
B. Tujuan
Penulisan................................................................................................
C. Pembatasan
Masalah..........................................................................................
D. Rumusan
Masalah…………………………………………………………….
E. Metode
Penelitian................................................................................................
BAB
II LANDASAN TEORI
A. Latar
Belakang ………………………………………………………………..
B. Pengertian kata Baku dan Tidak Baku............................................................
C. Fungsui Kata Baku dan tidak baku…………………………………………...
D. Penyebab Kata Baku dan tidak baku ……………….………………………..
E. Ciri-ciri Kata Baku dan tidak baku.....................................................................
BAB
III PEMBAHASAN
A Konsep
Penerapan..............................................................................................
B
Peneran kata Baku dan Tidak Baku …………………………........................
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran
atau ungkapan kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata
itu sesuai dengan aturan bahasa.
Dalam masa kini, banyak sekali
masyarakat yang menggunakan kata yang tidak baku. Hal ini disebabkan oleh
banyak kata-kata baru yang muncul di masyarakat. Dalam cerpen yang berjudul
“Susu Kacang” kata tidak baku banyak digunakan oleh pengarang. Para pemuda
biasanya juga lebih memilih kata baku dalam percakapan sehari-hari.
Kata baku merupakan kata yang
digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun
tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kebakuan kata amat
ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya
menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang
disepakati terbentuk.
Disamping itu, kebakuan suatu kata
juga ditentukan oleh kaidah morfologis yang berlaku dalam tata bahasa
Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini,
penulis mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
1. Menginformasikan
kepada pembaca tentang kata baku dan tidak baku dalam Tata Bahasa Indonesia.
2. Agar
pembaca dapat mempelajari fungsi kata baku dan tidak baku yang belum
dimengerti.
3. Agar
pembaca dapat mengerti penyebab kata baku dan tidak baku.
4. Agar
pembaca dapat memahami ciri-ciri kata baku dan tidak baku dalam suatu wacana.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat terbatasnya buku sumber,
waktu yang tersedia dan kemampuan penulis, maka penulis membatasi masalah yang
dibahas pada:
1. Pengertian
kata baku dan tidak baku.
2. Fungsi
kata baku dan tidak baku.
3. Penyebab
kata baku dan tidak baku.
4. Ciri-ciri
kata baku dan tidak baku.
5. Penerapan
kata baku dan tidak baku.
D. Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian kata baku dan
tidak baku?
2. Apa fungsi kata baku dan tidak baku?
3. Apa penyebabkebakuan
dan ketidak bakuan kata?
4. Bagaimana ciri-ciri
kata baku dan tidak baku?
E. Metode
Penelitian
Untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penulisan tugas skripsi ini, penulis menggunakan metode
penelitian yaitu:
1. Penelitian
Lapangan
a. Melakukan
Pengamatan
b. Angket
c. Wawancara
Langsung
2. Penelitian
Kepustakaan (library research)
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Latar
Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang
berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita
ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Pada waktu kita
berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak
tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan kata-kata yang ada. Untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran atau ungkapan kita harus memilih kata-kata yang
tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.
Dalam masa kini, banyak sekali
masyarakat yang menggunakan kata yang tidak baku. Hal ini disebabkan oleh
banyak kata-kata baru yang muncul di masyarakat. Dalam cerpen yang berjudul
“Susu Kacang” kata tidak baku banyak digunakan oleh pengarang. Para pemuda
biasanya juga lebih memilih kata baku dalam percakapan sehari-hari.
Kata baku merupakan kata yang
digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun
tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kebakuan kata amat
ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya
menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang
disepakati terbentuk.
Disamping itu, kebakuan suatu kata
juga ditentukan oleh kaidah morfologis yang berlaku dalam tata bahasa
Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Kata tidak baku adalah kata yang
digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Konteks
penggunaannya adalah dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.
B.
Pengertian
Kata Baku dan Tidak Baku
1 Kata Baku
Kata
baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kata
baku ditentukan berdasarkan atas tinjauan disiplin ilmu bahasa
dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti
sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.
2 Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kata yang
digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Konteks
penggunaannya adalah dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.
C.
Fungsi
Kata Baku dan Tidak Baku
Kata
baku berfungsi sebagai pedoman umum pembentukan istilah yang telah ditetapkan
oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa dan sistem penulisan dalam ejaan
yang disempurnakan.
Penggunaan
ragam baku :
1. Surat
menyurat antarlembaga.
2. Laporan
keuangan.
3. Karangan
ilmiah.
4. Lamaran
pekerjaan.
5. Rapat
dinas.
6. Pidato
resmi.
7. Surat
keputusan.
Kata
tidak baku berfungsi sebagai bahasa tutur dan percakapan sehari-hari, terutama
pada percakapan remaja.
D.
Penyebab
Kata Baku dan Tidak Baku
1. Dari segi fonologi
Penyebab
kebakuan dan ketidak bakuan kata dari segi fonologi adalah sebagai berikut :
a.
Alternasi
(pengganti) vokal.
Contoh
: senin (baku), senen (tidak baku)
b.
Alternasi
(pengganti) konsonan.
Contoh
: film (baku), pilem (tidak baku)
c.
Penyederhanaan
deret vokal.
Contoh
: varietas (baku), varitas (tidak baku)
d.
Penyederhanaan
gugus konsonan.
Contoh
: kompleks (baku), komplek (tidak baku)
2.
Penyebab lain
Beberapa
penyebab lain kebakuan dan ketidak bakuan kata adalah sebagai berikut :
a. Pengganti huruf vokal
Contoh
: antena (baku), antene (tidak baku)
b. Penambahan huruf vokal
Contoh
: harfiah (baku), harafiah (tidak baku)
c. Penghilang huruf vokal
Contoh
: anugerah (baku), anugrah (tidak baku)
d. Pembentukan deret huruf vokal
Contoh
: diktat (baku), diktaat (tidak baku)
e. Penyederhanaan deret huruf vokal
Contoh
: aerodinamika (baku), erodinamika (tidak baku)
f. Pengganti huruf konsonan
Contoh
: kutub (baku), kutup (tidak baku)
g. Pengganti konsonan dengan vokal dan
sebaliknya
Contoh
: jadwal (baku), jadual (tidak baku)
h. Penambahan huruf konsonan
Contoh
: utang (baku), hutang (tidak baku)
i. Penghilang huruf konsonan
Contoh
: habis (baku), abis (tidak baku)
j. Pembentukan gugus atau gabungan
huruf konsonan
Contoh
: bakti (baku), bhakti (tidak baku)
k. Penyederhanaan gabungan atau gugus
huruf konsonan
Contoh
: akhlak (baku), ahlak (tidak baku)
E.
Ciri-ciri
Kata Baku dan Tidak Baku
Dalam
bahasa Indonesia, kebakuan kata dapat terlihat pada hal-hal berikut:
1.
Penulisan
Kata
Baku
|
Tidak Baku
|
Aktif
|
– aktip
|
Aktivitas
|
– aktifitas
|
Apotek
|
– apotik
|
Atlet
|
– atlit
|
Anda
|
– anda
|
Andal
|
– handal
|
Analisis
|
– analisa
|
Anatarkota
|
– antar kota
|
Diagnosis
|
– diagnose
|
Andal
|
– handal
|
Antre
|
– antri
|
Asas
|
– azas
|
Cenderamata
|
– cinderamata
|
Cendekiawan
|
– cendikiawan
|
Detail
|
– detil
|
Embus
|
– hembus
|
Ekstrem
|
– ekstrim
|
Ekstremis
|
– ekstrimis
|
Februari
|
– Pebruari
|
Frekuensi
|
– frekwensi
|
Fondasi
|
– pondasi
|
Hierarki
|
– hirarki
|
Hakikat
|
– hakekat
|
Hafal
|
– hapal
|
Ijazah
|
– ijasah
|
Izin
|
– ijin
|
Imbau
|
– himbau
|
Isap
|
– hisap
|
Jenazah
|
– jenasah
|
Justru
|
– justeru
|
Karier
|
– karir
|
Kok
|
– ko
|
Bertemu
|
– ketemu
|
Kategori
|
– katagori
|
Konferensi
|
– konperensi
|
Kompleks
|
– komplek/complex
|
Kualifikasi
|
– kwalifikasi
|
Kualitatif
|
– kwalitatif
|
Kuantitatif
|
– kwantitatif
|
Kualitas
|
– kwalitas
|
Bertemu
|
– ketemu
|
Masjid
|
– mesjid
|
Merek
|
– merk
|
Meterai
|
– meterei
|
Miliar
|
– milyar
|
Misi
|
– missi
|
Mulia
|
– mulya
|
Museum
|
– museum
|
Metode
|
– metoda
|
Mungkir
|
– pungkir
|
Narasumber
|
– nara sumber
|
Nasihat
|
– nasehat
|
Ngeliat
|
– melihat
|
Objek
|
– obyek
|
Objektif
|
– obyektif
|
Peduli
|
– perduli
|
Praktik
|
– praktek
|
Provinsi
|
– propinsi
|
Risiko
|
– resiko
|
Sekadar
|
– sekedar
|
Silakan
|
– silahkan
|
Sistem
|
– sistim
|
Saksama
|
– seksama
|
Subjek
|
– subyek
|
Saraf
|
– syaraf
|
Subjektif
|
– subyektif
|
Teknik
|
– tehnik
|
Teknologi
|
– tehnologi
|
Terampil
|
– trampil
|
Telanjur
|
– terlanjur
|
Telantar
|
– terlantar
|
Ubah
|
– rubah
|
Mengubah
|
– merubah
|
Utang
|
– hutang
|
2. Penggunaan
Huruf Kapital
Baku
|
Tidak Baku
|
bangsa Indonesia
Silakan masuk, Pak!
Selat Lombok
Amerika Serikat
|
Bangsa Indonesia
Silakan masuk, pak!
selat Lombok
Amerika serikat
|
3. Penggunaan
Tanda Baca
Baku
|
Tidak Baku
|
Juara ketiga
Kata Bapak, “Mari kita pergi”
Teman saya, Mita, lucu sekali.
|
juara ke-3
Kata Bapak:”Mari kita pergi”
Teman saya Mita lucu sekali.
|
4. Frasa/kalimat
Baku
|
Tidak Baku
|
Tas itu terbuat dari plastik.
Presisen menghadiahi gubernur
bintang jasa.
Dian tidak datang karena adiknya
sakit.
|
Tas itu terbuat daripada plastik.
Presiden menghadiahi bintang jasa
kepada gubernur.
Dian tidak datang dikarenakan
adiknya sakit.
|
F.
BAB III
PEMBAHSAN
A.
Konsep
Penerapan
Konsep penerapan ini
diambil dari cerpen Susu Kacang karya Dina Rahmawati pada majalah
Story edisi 9/Th.1/25 Maret 2010-24 April 2010.
SUSU
KACANG
“hei,,,,pagi-pagi
udah ngantuk gitu?” suara cempreng Tania mengagetkan aku yang sedang
terkantuk-kantuk di meja kelasku.
“berisik banget sih lo” gerutuku
“Habis,,,pagi-pagi
lo udah mau tidur gitu, lima menit lagi bel bunyi tau.”Ujarnya sambil melihat
jam tangannya,
“
yah, lo tau kan tiap hari gw harus bangun pagi-pagi banget buat bantuin ibu gw
bikin susu kacang”terangku, dan memang tiap hari aku harus membantu ibu membuat
susu kacang yang kemudian di jualnya di pasar, dan dititipkan di warung-warung.
“ya,
gw tau. Eh, dapet salam tuh dari Rio”Tania menarik bangku dan duduk di
sebelahku.
“Dermas anak Theologi itu?”
“ya
iyalah, siapa lagi. Kan hampir dua bulan ini, dia selalu nitip salam buat lo,
tapi lo ga pernah sekalipun ngebales salamnya”
Memang
benar sudah dua bulan ini, Dermas
cowo popular dikampus
dan teman setingkat
dulu semester satu dan dua selalu menitipkan salam untukku
lewat Tania, dan aku tidak pernah sekalipun membalas salamnya. Itu
aku lakukan kerena aku tau diri, siapa aku ini. Aku hanya anak seorang penjual
susu kacang, rasanya tidak pantas untuk menerima salam dari Dermas yang anak orang tajir itu.
“Rossy!!!”
Aku
menoleh ke arah suara yang memenggilku, dan betapa terkejutnya aku, ketika
melihat Dermas sedang menuju kearahku dengan
CBR-nya.
“hei,
Dermas. Ada apa?” tanyaku sambil menunduk
“mau
bareng ga? Kita searah kan?” tawar Dermas
kepadaku.
“eh,ga
usah,gw mau naik angkot aja.”
“udahlah
ga usah nolak gitu, ayo cepat naik” ujarnya sedikit memaksa, yang membuat aku
tidak bis menolak lagi.
“
pegangan ya, gw kalo bawa motor ga bisa pelan lho.” Dermas menakut-nakuti aku yang dengan
sukses membuat tanganku reflek memeluk pinggangnya.
“Ros,gw
punya salah ya sama lo?” Tanya Dermas
masih serius dengan jalan di depannya,
“
maksud lo?”
“ya,
selama ini setiap gw nitip salam ke Tania, lo ga pernah ngebales salam gw.
Setiap kita ketemu di kantin atau di perpus, lo ga pernah sedikitpun ngelirik
ke gw.”
“
oh itu,,,”
“lo
ga amnesia kan? Kalo kita ini temen?” ujarnya menggodaku
“
ga, gw ga amnesia” jawabku lirih
“terus
kenapa?”
“emh,,,
eh, gang depan itu udah rumah gw “ terima kasih Tuhan, untung aku sudah sampai, jadi
aku tidak perlu menjawab pertanyaannya.
“
mana, gang kecil itu?” Dermas
menunjuk ke gang kecil yang merupakan gang masuk ke rumahku.
“he’eh”
“
motor bisa masuk kan? Gw anter sampe rumah ya?”sebelum aku menjawab, motornya
sudah masuk ke dalam gang.
“stop
yo!!” aku menepuk bahunya untuk berhenti, ketika sudah sampai di depan rumah.
“oh,
ini rumah lo”
“ya,
thanks ya”aku langsung turun dari motornya, dan berharap dia langsung pergi,
tapi
“gila
ya, udah dua tahun kita sekelas, tapi gw baru tau rumah lo pas beda Prodi” ujarnya sambil memarkir motornya
“lho??
Lo ga langsung balik?”
“lo
ngusir gw? Masa gw udah nagnterin lo, langsung diusir gini sih, gw haus
nih...suguhin minum dulu kek, hehehe”
“tapi
rumag gw berantakan yo”
“ya
ampun, slow aja kali” Dermas
mengacak rambutku sambil melangkah masuk ke dalam teras.
“Heh,,,,ok,
tunggu ya, gw ambil minum dulu”
“nah
gitu dong!!” Dermas
duduk sambil nyengir ke arahku.
Di
dapur, aku mengambil gelas dari rak, dan membuka lemari es, masih ada susu
kacang tadi pagi yang sengaja ibu sisakan untukku. Saat aku sudah kembali ke
teras, ternyata ibu sudah pulang dan sedang menemani Dermas mengobrol.
“eh,
ini dia anaknya sudah dateng” ibu berdiri dan mengelus rambutku sayang.
“ Ya
udah, tante tinggal ke dalem ya nak Dermas”
tambah ibu sebelum menghilang ke dalam rumah.
“
nih minumnya”aku meletakkan gelas berisi susu kacang dingin di meja, yang
langsung ditenggaknya samapai habis.
“
lo bener-bener kehausan ya?”
“ya,hari
ini panas banget”ujarnya sambil mengibas-ngibaskan seragam putihnya, dia
kelihatan keren sekali. Ah, tapi aku tak boleh berpikiran seperti itu.
“ hei,,,ko
bengong?” Dermas
melambaikan tangannya di depan mukaku.
“ oh,
ga ko.” Aku tersenyum ke arahnya, yang membuat tatapan matanya semakin tajam
menatap mataku.
“
Ros, lo belum jawab pertanyaan gw di jalan tadi “ Dermas menatap tajam mataku, menuntut
jawaban atas pertanyaannya tadi.
“gw
ga bisa jawab yo” aku menunduk menghindari tatapan matanya.
“Kenapa?
Lo sadar ga sih, sikap lo itu udah ngancurin perasaan gw”
“maksud
lo?” aku mengangkat kepalaku, terkejut dengan kata-katanya
“Lo
sadar ga sih? Selama ini gw suka sama lo. Yah, walaupun gw tau lo selalu dngin
ke gw, tapi gw ga akan nyerah sampai gw tau perasaan lo ke gw” Dermas meraih tanganku, yang tanpa ku
sadari, air mataku mentetes karena terharu oleh kata-katanya.
“ Tapi
yo, gw ga bisa. Gw ga pates buat lo.kita beda, lo anak tajir yang popular di kampus, sedangkan gw, gw Cuma anak penjual
susu kacang “ ujarku sambil terisak
“ Hei,,,
gw ga pernah mandang lo dari status lo anak siapa. Gw cinta sama lo, karena lo
baik, lo beda sama semua cewe-cewe yang pernah gw kenal. Yang selalu kecentilan
stiap ketemu gw” Dermas
mempererat pegengan tangannya
“tapi
yo,” kata-kataku terputus, karena Dermas
menarikku ke dalam pelukannya yang membuatku merasa nyaman,
“Udah,gw
ga peduli lo mau anak tukang susu kacang atau tukang apalah. Yang penting buat
gw, lo cinta ga sama gw?”tanyanya, yang ku jawab dengan anggukan di dadanya.
B.
Penerapan
Kata Baku dan Tidak Baku
Dari analisis tentang cerpen Susu
Kacang karya Dina Rahmawati pada majalah Story edisi 9/Th.1/25 Maret 2010-24
April 2010 penulis menemukan beberapa kata baku dan tidak baku didalamnya.
1. Penulisan Kata
Kata tidak
baku
|
Kata baku
|
Lo
Gw
Udah
Tiap
Pagi-pagi
banget
Buat
Bantuin
Bikin
Dapet
Nitip
Ga
Ngebales
Cowo
Aja
Nolak
Cepet
Kalo
Ketemu
Ngelirik
Temen
Anter
Sampe
Nganterin
Dateng
Dalem
Bener-bener
Ko
Ngancurin
Nyerah
Pantes
Cuma
Cewe
|
Kamu
Saya
Sudah
Setiap
Pagi sekali
Sekali
Untuk
Membantu
Dapat
Titip
Tidak
Membalas
Laki-laki
Saja
Menolak
Cepat
Kalau
Bertemu
Melirik
Teman
Antar
Sampai
Mengantarkan
Datang
Dalam
Benar-benar
Kok
Menghancurkan
Menyerah
Pantas
Hanya
Perempuan
|
2. Penggunaan Huruf Kapital
Tidak Baku
|
Baku
|
“hei,,,,pagi-pagi udah ngantuk
gitu?”
“berisik banget sih lo”
“ yah, lo tau kan.............”
“ya, gw tau..............”
“ya iyalah, siapa lagi..........”
“hei, Dermas. Ada apa?”
“mau bareng ga? Kita searah kan?”
“eh,ga usah,gw mau naik angkot
aja.”
“udahlah ga usah nolak
gitu,.......”
“ pegangan ya,.........”
“ maksud lo?”
“ya, selama ini setiap................”
“ oh itu,,,”
“lo ga amnesia kan?..............”
“ ga, gw ga amnesia”
“terus kenapa?”
“emh,,, eh, gang depan
itu .............“
“ mana, gang kecil itu?”
“he’eh”
“ motor bisa masuk
kan?............”
“stop yo!!”
“oh, ini rumah lo”
“ya, thanks ya”
“gila ya, udah dua tahun
kita….....”
“lho?? Lo ga langsung balik?”
“lo ngusir gw?.....”
“tapi rumag gw berantakan yo”
“ya ampun, slow aja kali”
“nah gitu dong!!”
“eh, ini dia anaknya sudah dateng”
“ nih minumnya”
“ lo bener-bener kehausan ya?”
“ya,hari ini panas banget”
“hei,,,ko bengong?”
“ oh, ga ko.”
“gw ga bisa jawab yo”
“maksud lo?”
“tapi yo,”
|
“Hei,,,,pagi-pagi udah ngantuk
gitu?”
“Berisik banget sih lo”
“ Yah, lo tau kan...........”
“Ya, gw tau................”
“Ya iyalah, siapa lagi...........”
“Hei, Dermas. Ada apa?”
“Mau bareng ga? Kita searah kan?”
“Eh,ga usah,gw mau naik angkot
aja.”
“Udahlah ga usah nolak gitu,
“ pegangan ya,............”
“ Maksud lo?”
“Ya, selama ini
setiap....................”
“ Oh itu,,,”
“Lo ga amnesia kan?.................”
“ Ga, gw ga amnesia”
“Terus kenapa?”
“Emh,,, eh, gang depan
itu.......... “
“ Mana, gang kecil itu?”
“He’eh”
“ Motor bisa masuk
kan?.......”
“Stop yo!!”
“Oh, ini rumah lo”
“Ya, thanks ya”
“Gila ya, udah dua tahun
kita.........”
“Lho?? Lo ga langsung balik?”
“Lo ngusir gw?................”
“Tapi rumag gw berantakan yo”
“Ya ampun, slow aja kali”
“Nah gitu dong!!”
“Eh, ini dia anaknya sudah dateng”
“ Nih minumnya”
“ Lo bener-bener kehausan
ya?”
“Ya,hari ini panas banget”
“ Hei,,,ko bengong?”
“Oh, ga ko.”
“Gw ga bisa jawab yo”
“Maksud lo?”
“Tapi yo,”
|
C.
3. Penggunaan Tanda Baca
Tidak Baku
|
Baku
|
“berisik
banget sih lo” gerutuku
“..gw bikin
susu kacang”terangku,…
“..tuh dari Dermas ”Tania menarik…..
“...sekalipun
ngebales salamnya”
“...ayo cepat
naik” ujarnya…
“..gw ga
amnesia” jawabku lirih
“..itu udah
rumah gw “ terima kasih..
“he’eh”
“oh, ini
rumah lo”
“ya, thanks
ya”aku…..
“….pas beda Prodi” ujarnya…
“…minum dulu
kek, hehehe”
“tapi rumag
gw berantakan yo”
“…slow aja
kali” Dermas….
“……gw ambil
minum dulu”
“…anaknya
sudah dateng” ibu…
“…ke dalem ya
nak Dermas” tambah…
“ nih
minumnya”aku meletakkan…
“ya,hari ini
panas banget”ujarnya…
“…gw di jalan
tadi “ Dermas
menatap…
“gw ga bisa
jawab yo” aku…
“….ngancurin
perasaan gw”
“…perasaan lo
ke gw” Dermas
meraih..
“…penjual
susu kacang “ ujarku…
“….tiap
ketemu gw” Dermas.....
|
“Berisik
banget sih lo,” gerutuku
“..gw bikin
susu kacang,”terangku,…
“…tuh dari Dermas,” Tania menarik…
“…sekalipun
ngebales salamnya.”
“…ayo cepat
naik!” ujarnya…
“..gw ga
amnesia,” jawabku lirih.
“..itu udah
rumah gw. “Terima kasih..
“He’eh.”
“Oh, ini
rumah lo.”
“Ya, thanks
ya,”aku……
“….pas beda Prodi,” ujarnya…
“…minim dulu
kek, hehehe.”
“Tapi rumag
gw berantakan, Yo.”
“…slow aja
kali,” Dermas…
“…..gw ambil
minum dulu.”
“…anaknya
sudah dateng” ibu…
“…ke dalem ya
nak Dermas,” tambah…
“ Nih
minumnya.”aku meletakkan…
“Ya,hari ini
panas banget,”ujarnya…
“…gw di jalan
tadi.“ Dermas
menatap…
“gw ga bisa
jawab yo” aku….
“…ngancurin
perasaan gw.”
“…perasaan lo
ke gw.” Dermas
meraih..
“…penjual
susu kacang ,“ ujarku…
“….stiap
ketemu gw,” Dermas…..
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
beberapa analisis dan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengarang lebih banyak menggunakan kata tIdak baku pada percakapan cerpen
Susu Kacang tersebut.
Dapat disimpulkan juga bahwa pada
penggunaan huruf kapital dan tanda baca masih banyak yang tidak baku. Hal ini
membuktikan bahwa dalam cerpen remaja kata baku jarang digunakan oleh para
penulis. Hal ini disebabkan karena banyak kata baru yang muncul dimasyarakat
dan para pemuda sering menggunakannya.
B.
Saran
Skripsi yang berjudul “Analisis Kata Baku
dan Tidak Baku pada Cerpen Susu Kacang Karya Dina Rahmawati Majalah Story Edisi
9/Th.1/25 Maret 2010-24 April 2010” ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mohon kritik dan saran agar tercipta skripsi yang lebih sempurna.
Jika mengalisis sebuah skripsi hendaknya kita memahami secara
mendalam agar kita jauh lebih dalam lagi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data
Pribadi
Nama :
Dermas Takela.
Tempat/Tanggal Lahir : Tune,
31 Desember
199
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Status :
Pelajar/Mahasiswa
Data
Pendidikan
Tamat Sekolah Dasar : Th. 2007
Tamat Sekolah Menengah Pertama : Th. 2010
Tamat Sekolah Menengah Atas : Th. 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar