

JUDUL:
MEMAHAMI SEJARAH BANGSA ISRAEL
Nama
: Dermas Takela
Tkt/smstr : I/I
Nim :
3634.32
Prodi :
Theologi
Mata Kuliah : PPPL I
Dosen
: Tri Untoro, M.Th
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “IKAT” JAKARTA
2014
DAFTAR ISI
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.
B.
Waktu Penulisan dan Peristiwa.
BAB II :
PEMBAHASAN
A.
Bangsa Israel di Mesir dan di padang gurun.
B.
Pendudukan tanah Kanaan dan Jaman
Hakim-hakim.
C.
Permulaan Jaman Kerajaan.
D.
Masa Kerajaan.
E.
Masa Pembuangan.
F.
Pasca Pembuangan.
BAB III : KESIMPULAN

A. Latar Belakang.
Sejarah bangsa Israel
berarti mendiskusikan dua aspek sekaligus: penanggalan (kapan terjadinya suatu
peristiwa) dan kronologi (apakah suatu peristiwa terjadi sebelum atau sesudah peristiwa
yang lain). tugas ini merupakan sebuah keharusan dalam memahami PL. pengetahuan
ini menumpukan pembaca modern untuk melihat keterkaitan berbagai peristiwa
dalam PL secara kronologis. Kita juga dapat memahami bagaimana suatu kitab
berinterraksi dengan dan berperan dalam suatu priode historis tertentu.
Disamping itu, kita dimampukan untuk melihat secara lebih detil dan runtut dan
bagaimana Allah setia terhadap janji-Nya serta bagaimana Ia mengatur sejarah
begitu rupa untuk merealisasikan semua rencana-Nya
.
B. Waktu Penulisan dan Peristiwa.
Penulisan PL memberikan rujukan
waktu pada peristiwa yang mereka catat juga menjadi faktor lain mengapa kita
kesulitan merekonstruksi sejarah bangsa Israel secara detil dari sisi waktu.
Penulis PL memiliki kebiasaan yang berbeda dengan orang modern pada waktu
menjelaskan kapan suatu peristiwa terjadi. Kita sudah terbiasa dengan tanggal,
bulan dan tahun yang sifatnya pasti berdasarkan kalender Masehi, sedangkan
mereka memilki patokan sendiri. Rujukan waktu dibeberapa catatan mengasumsikan peristiwa
keluarnya bangsa Israel dari Mesir sebagai titik awal perhitungan (Bil. 1:18;
33:38). Pada peristiwa lain penulis Alkitab menggunakan masa pemerintahan suatu
raja sebagai dasar hitung (2Raj. 15:32).

A. Bangsa Israel di Mesir dan di padang
gurun.
pada waktu bangsa Israel pertama
kali menetap di Mesir jumlah mereka hanya 70 jiwa (Kej. 46:27; Kel. 1:5). Pada
waktu mereka keluar dari Mesir jumlah mereka sudah lebih dari satu jutaa orang
(bdk. Kel. 12:37 600 orang laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak).
Khusus dalam garis keturunan Kehat yang melahirkan Musa,jumlah keturunnya
adalah 8600 (Bil. 3:28). Jika dibagi rata dengan 4 anak Kehat, maka setiap anak
memilki 2150 keturunan.
Walaupun bangsa Israel sudah menetap
di Mesir selama ratusan tahun, Tuhan tidak melupak janji-Nya kepada nenek
moyang mereka (Kej. 15:13-15; Kel. 2:23-24). Allah memanggil Musa (Kel. 3)
untuk membebaskan bangsa Israel melalui berbagai macam tula (Kel. 7-12). Bangsa
Israel akhirnya diperbolehhkan keluar dari tanah Mesir dengan membawa banyak
harta (Kel. 12:35-36, 40-41; bdk. Kej.15:14). Peristiwa ini merupakan permulaan
yang serba bagi bangsa Israel.
Tujuan Allah membebaskan mereka dari
Mesir adalah supaya TUHAN menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Nya
(Kel. 6:6). Dengan kata lain mereka harus menjadi bangsa yang kudus (dipisahkan
dari dunia dan dipisahkan untuk Allah). Segala aspek kehidupan mereka diatur
oleh Allah. Ketidaktaatan mereka membuat mereka harus berputar-putar selama 40
tahun lebih (Bil. 14:30-34; 32:13). Kitab Kel. dan Bil. menceritakan bagaimana
perjalanan ini dilakukan. Selain memberikan perintah, TUHAN juga memilihara
kehidupan bangsa Israel selama di padang gurun. Dengan berbagai kesulitan dan
mujizat TUHAN hendak mengajar bangsa Israel untuk mengenal Dia.
B. Pendudukan tanah Kanaan dan Jaman
Hakim-hakim.
Allah meneguhkan Yosua yang masih
muda dengan memberikan janji yang sama seperti yang Dia berikan kepada Musa
(Yosua 1:1-9). Kekuatiran pada diri
Yosua dapat dilihat dari pegulangan nasehat supaya Yosua menegukan hati baik
nasehat dari Allah (Yosua 1:6-7,9) maupun bangsa Israel (Yosua1-18b). Yosua
sebagai abdi Musa (Yosua 1:1) mungkin masih troma dengan kegagalan seniornya,
padahal Dia sebenarnya bukan tipikal orang penakut (bdk. Bil.14:6-9)
Seperti yang sudah dijanjikan-Nya
Tuhan pun menempati semuanya. Denga berbagai mujizat – terutama pengebrangan
sungai Yyordan (Yosua3:-17 bdk. Kel. 14:21-31) dan keruntuhan tembok Yeriko
(Yosua 6:1-27) Tuhan memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel. Kegagalan
mengalahkan kota Ai yang kecil mengajarkan bangsa Israel bawa kemenagan bukan
hanya masalah militer, tetapi sritual (ketaatan kepada Allah, Yosua 7).
Perlahan tetapi pasti sebagian besar tanah Kanaan berhasil dikuasai oleh bangsa
Israel. Yosau akhirnya mati pada usia 110 tahun, namun ia kini bukan lagi abdi
“Musa ( Yosua 1:1) tetapi” hamba Tuhan” (Yosua 24:29). Dia berhasil memimpin
bangsa Israel menguasai kanaan maupun membawa mereka tetap beribadah kepada
Tuhan (Yosua 24:31; Hak. 2:7).
C. Masa Kerajaan.
Pada masa inilah bangsa Israel
menuntut seorang raja. Dengan demikian masa ini merupakan transisi dari jaman
hakim-hakim kejamman kerajaan (monarkhi). Alkitab menyatakan bahwa raja pertama
Israel adalah Saul. selama saul menjadi raja ia gagal menjadi raja yang baik.
Dua kali ia secara sengaja melanggar perintah Tuhan.(I sam. 13, 15). Ia pun
selalu memiliki alasan untuk membenarkan diri. Pada masa akhir pemerintahannya
Tuhan sudah tidak mau berbicara kepadanya lagi, sehingga ia memutuskan untuk
menggunakan jasa panggil arwah guna memanggil Samuel yang sudah mati.Akhirnya
ia mati secara mengenaskan dan kekuasaannya diberikan Tuhan kepada Daud.
Alkitab mencatat dengan jelas kapan dan berapa
lama Daud memerintah sebagai raja (2 Sam. 5:4), Daud berusia 30 tahun waktu ia
menjadi raja dan ia memerintah 40 tahun. setelah Daud mati, kekuasaan diberikan
kepada anaknya, salomo. Dia adalah anak Daud dari Betsyeba, istri Uria (II Sam.
12:24).
Selama menjadi raja di Israel Salomo
dikenal karena beberapa hal: (1). ia diberi hikmat yang luar biasa oleh Tuhan
(I raj. 3-4, 10); (2). ia membangun bait Allah (Iraj. 5-8); (3). ia membangun
istana yang sangat besar dan megah (I raj. 7:1-12); (4). ia memiliki kekayaan
yang berlimpah (I raj. 10:14-29). kegagalan dalam kepemimpinan Salomo adalah
jumlah istri yang sangat banyak, dari bangsa kafir dan yang memncondongkan hati
Salomo pada berhala-berhala (I raj. 11:1-11).
sebagai respon terhadap dosa ini maka Tuhan
memecahkan kerajaan Israel menjadi dua yaitu: Bangsa utara (Israel, 10 suku)
dan selatan (Yehuda 2 suku). Walaupun dosa diatas dilakukan oleh salomo, namun
Tuhan tidak memecahkan kerajaan itu pada jaman Salom karena Tuhan mengingat
Daud (I raj. 11:9-13). setelah perpecahan ini, bangsa Israel dan Yehuda
terus-menerus berbeda dalam pertikaian, walaupun ada kalanya mereka bersatu (II
raj. 8:29). Berikut ini adalah daftar raja Yehuda dan Israel sampai mereka
dibuang.
Kerajaan
Yehuda
|
Kerajaan Israel
|
||||
Raja
|
Durasi
|
Teks
|
Raja
|
Durasi
|
Teks
|
Rehobeam
|
17
|
1Raj.
14:21
|
Yerobeam
|
20
|
1Raj.
14:20
|
Abiam
|
3
|
1Raj.
15:2
|
Nadab
|
2
|
1Raj.
15:25
|
Asa
|
41
|
1Raj.
15:10
|
Baesa
|
24
|
1Raj.
15:33
|
Yosafat
|
25
|
1Raj.
22:42
|
Ela
|
2
|
1Raj.
16:8
|
Yoram
|
8
|
2Raj.
8:17
|
Zimri
|
7 hari
|
1Raj.
16:15
|
Ahasia
|
1
|
2Raj.
8:26
|
Omri
|
12
|
1Raj.
16:23
|
Atalya
|
6
|
2Raj.
11:3-4, 20
|
Ahab
|
22
|
1Raj.
16:29
|
Yoas
|
40
|
2Raj.
12:1
|
Ahasia
|
2
|
1Raj.
22:51
|
Amazia
|
29
|
2Raj.
14:2
|
Yoram
|
13
|
2Raj.
3:1
|
Uzia
|
52
|
2Raj.
15:2
|
Yehu
|
28
|
2Raj.
10:36
|
Yotam
|
16
|
2Raj.
15:32-33
|
Yoahas
|
17
|
2Raj.
13:1
|
Ahaz
|
16
|
2Raj.
16:2
|
Yoas
|
16
|
2Raj.
13:10
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar