Rabu, 14 Juni 2017

Makalah Pastoral konseling. Mr. Dermas

MAKALAH
JUDUL :
KESEPIAN
LOGO IKAT.jpg

Nama                            : Dermas Takela
Nim                               : 3634.32
Prodi                             : Teologi
Mata Kuliah                 : Pastoral 2
Dosen                            : Dr. Agus Handonowarih, M.Th



SEKOLAH TINGGI TOELOGI “IKAT” JAKARTA
2017

BAB I
PENDAHULUAN
Kesepian adalah perasaan yang meyakinkan yang bersangkutan dengan frustasi, putus asa dan kehilangan kontak dengan orang-orang lain. Kesepian tidak sama dengan kesendirian yang memang dilakukan orang untuk dapat menyegarkan hati dan pikirannya. Kesepian tidak pernah kita inginkan karena kesepian selalu menyakitkan. Elia tentu merasakan kesepian di padang gurun, demikian pula raja Daud ia pernah mengalami hal yang sama (Mazmur 25:16).
Ada macam-macam penyebab kesepian. Kadang-kadang kesepian disebabkan oleh perceraiaan dengan orang yang kita kasihi misalnya oleh kematian. Kadang-kadang kesepian disebabkan oleh perasaan ditolak, diabaikan dan tidak dibutuhkan. Itu seringkali terjadi karena sikap kita sendiri yang tidak kooperatif dengan sesama dimana seringkali cara kita berkomunikasi menyakitkan perasaan orang lain, atau sikap hidup kita yang didasarkan pada perasaan inferior juga bisa jadi penyebab dari kesepian, karena dengan dirinya kita cenderung menjauhkan diri dari orang-orang lain dan berpasangka negatif terhadap mereka. Kesepian yang disebabkan oleh sikap hidup seperti ini bisa semakin menguatkan prasangka buruk terhadap sesama dan perasaan rendah diri.
BAB II
PEMBAHASAN
Kesepian atau emotional lonilesiss terjadi akibat mengalami kegagalan atau tidak mampu membina hubungan yang intim atau hubungan yang dekat dengan sesamanya. Tidak ada keterlibatan emosi dengan sesamanya. Masalah kesepian (lonelesiss) adalah pengalaman yang menyakitkan. Dimana orang yang bersangkutan merasakan kekosongan jiwa. Sehingga tidak dapat lagi menikmati komonikasinya dengan orang lain. Ia bisa saja sedemikian sedih, putus asa, gelisah, khuatir dan ingin dibutuhkan dan disayangi. Akibatnya seseorang dapat tetap merasa kesepian, meskipun berada ditengah-tengah orang-orang yang mengasihinya. Bahkan perasaan yang semacam ini ada kalanya, diiringi oleh perasaan tertolak dan ditinggalkan. Kesepian ini biasanya mengakibatkan munculnya perasaan , bahwa dirinya tidak berharga.
      Kesepian juga bisa muncul, karena merasa kehilangan (grief).Kehilangan ini bisa dalam bentuk teman hidup, sahabat dekat, keluarga atau sesuatu yang kita sayangi dan hargai. Kesepian yang ditimbulkan oleh karena kehilangan seseorang yang kita cintai, dapat merasa dalam sekali, sedemikian dalamnya. Sehingga semua yang mempunyai arti, dalam hidup ini dianggap tidak bermanfaat. Orang-orang yang mengalami kesepian yang sedemikian, kadang-kadang mereka menghayati hidup mereka seperti hampir mati rasanya.
      Maka untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan ini, seseorang akan menyangkalnya dengan cara menghadari pertemuan-pertemuan. Melakukan bermacam-macam kegiatan atau dapat juga dengan cara yang negative. Melarikan diri dari realitas kehidupannya, dengan cara-cara minuman keras dan sebagainya. 
Menurut seorang ahli jiwa, yaitu Carif Ellison ada tiga macam kesepian(Loneliness),  yaitu :
1.      Emotional Loneliness
      Emotional Loneliness adalah kesepian yang terjadi oleh karena orang yang bersangkutan mengalami kegagalan, atau tidak mampu membina hubungan yang intim atau hubungan yang berarti hubungan dengan sesamanya. Dia tidak mampu membina keterlibatan emosi, yang berarti dengan sesamanya. Maka kebutuhannya yang utama adalah teman, yaitu mereka yang berinteraksi secara penuh makna dengan diriinya. Kegagalan dan ketidakmampuan  membina persekutuan ini, disebabkan oleh karena yang bersangkutan tidak mampu memakai emosinya.
2.      Social Loneleniss
      Social Loneleniess dalah perasaan kesepian dan kekosongan jiwa yang ditimbulkan, karena merasa dirinya tidak berharga. Hidupnya dirasakan tidak berarti, karena kebutuhan acceptance (merasa diterima) dari sesamanya tidak terpuaskan. Orang-orang seperti ini membutuhkan teman yang bias mengerti dan menghargai dirinya.
3.      Existensial Loneleniss
      Existensial Loneleniss adalah kesepian yang dialami seseorang kehilangan pegangan hidupnya, kehilangan hubungannya denga Allah, sehingga hidupnya mengambang tanpa jangkar. Perasaan yang seperti ini biasanya dialami, oleh seseorang yang mengalami krisis dalam kehidupannya dimana kebutuhan akan Allah meningkat.
`Apa yang dikatakan Alkitab tentang kesepian? Alkitab mengatakan bahwa kesepian itu dosa. Dalam artian dengan jelas disaksikan, bahwa tokoh-tokoh dalam Alkitab, seperti Musa, Ayub, Daud dan nabi-nabi pernah mengalami kesepian dalam hidupnya.  Bahkan Yesus di taman Getsemani juga Paulus pernah mengalami kesepian (Mzm. 42; Mat. 26:38, 40; 2 Tim. 4:9-11). Namun dalam Alkitab juga dikatakan bahwa kesepian ini menjadi bagian yang integral, dari kehidupan manusia setelah manusia jatuh kedalam dosa dan kehilangan persekutuan yang harmonis dengan Allah. Jadi pemulihan hubungan dengan Allah dan sesama manusia menjadi dasar utama penyelesaian masalah, bagi mereka yang merasakan kesepian. Membangun hubungan pribadi dengan Allah dan sesama manusia, menjadi inti dari kehidupan manusia yang penuh arti (Hos. 6:6; Yer. 7:3).
a.      Kolerasi Penyebab Kesepian (Loneliness)
      Kesepian (Loneliness) dapat disebabkan masalah kondisi dan situasi kehidupan seseorang.  Janda-janda, orang-orang yang hidupnya sendiri, manusia lanjut usia, dan lain-lain adalah orang-orang yang selalu merasa kesepian (loneliness). Juga pejabat dinggi di bidangnya, sering merasa kesepian. Karena tidak sembarang orang dapat membina komuniksai denga dirinya, sehingga ia renta dilanda kesepian (loneliness). Itulah kondisi dan situasi kehidupan seseorang, sering membuat dirinya tidak mampu menemukan kesibukan yang member arti kehudpannya. Clinebell menyebutkan tentang tiga kebutuhan dasar rohani setiap orang :
•         Kebutuhan akan pengalaman  untuk merasakan sesuatu yang ilahi.
•         Kebutuhan untuk merasakan, kehidupannya sendiri.
•         Kebutuhan untuk merasakn dirinya, sebagai bagian mutlak dari kehidupan dunia ini.
b.      Masalah Pertumbuhan Pribadi Dengan Pembentukan Pribadi
Craig Ellison dalam majalah Christianiti Today, menyebutkan masalah pertumbuhan dan pembentukan pribadi yang menyebabkan kesepian, ada tiga hal sebagai akar kata kesepian (loneliness), yaitu :
•         Ikatan kasih (attachment) : anak-anak sejak lahir membutuhkan ikatan kasih dari manusia yang lain terutama ibunya, yang member rasa aman dan bahagia. Tanpa ikatan kasih (attachment) dari manusia yang lain, ia akan kesepian (loneliness), hampa, tidak dapat mengembangkan bakatnya, untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
•         Penerimaan (acceptance). Misalnya orang tua dapat mengkomunikasikan penerimaan itu dengan pelbagai cara, antara lain : sentuhan, belain, menjadi teman bicara bagi anak, melalui disiplin  yang benar, melalui pujian dan lain-lain. Bila hal-hal yang positif ini tidak dialami dalam keluarga, maka si anak akan mengembangkan perasaan diri tidak berharga, dan tidak diterima sebagai satu pribadi. Ia akan sulit mempercayai temannya dan juga ada kesulitan, dalam membangun relasi dengan sesame. Ia merasa dirinya tidak berharga, dan ‘funr self image’ dan juga menghambat dirinya untuk menghargai orang lain.
•         Kemampuan membangun hubungan dan komunikasinya dengan orang lain, akan membuat dirinya menjadi canggung, kaku, dan kurang mampu merasakan kebutuhan dan perasaan orang lain. Ia tidak tertatih memakai dan mengkomunikasikan emosinya. Sebab orang tuanya tidak bergaul sebagai pribadi dengan pribadi, dengan dirinya. Dalam hal-hal lain, boleh jadi semua kebutuhannya semua disediakan akan tetapi tidak membina kontak pribadi. Individu-individu seperti itu akan kesepian, sebab dengan partnernya sendiripun ia hanya mampu membangun komunikasi secara fisik, dan tidak lebih dari itu. Tidak berkembang kemampuannya mengadakan hubungan sosial. Jadi, tidak adanya ikatan kasih, tanpa adanya penerimaan, dan tidak adanya kemampuan membangun hubungan social pada masa kecil anak-anak adalah merupakan tiga akar kesepian(loneliness).
c.       Masalah Piskis Penyebab Kesepian
      Ada beberapa hal yang menentukan memunculkan kesepian(loneliness), akibat masalah piskis, antara lain :
•         Penilaian yang salah dan penghargaan yang kurang terhadap dirinya sendiri (low self-esteem). Seseorang yang tidak memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri, akan cendrung menggantungkan diri pada orang lain. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, ia akan merasa tidak aman dan kesepian loneliness).
•         Sikap hidup yang merugikan diri sendiri (self defeating attitude).Konsep yang salah tentang kepuasan dan kebahagian sering membuat yang bersangkutan mengembangkan sikap hidup yang merugikan diri sendiri. Misalnya, ia berkopentensi secara kotor dan tidak menghargai persahabatan. Oleh karena prasangka bahwa kebahagian akan diraih bila ia memiliki apa yang ia mau. Sikap yang tidak menyenangkan ini ia ekspresikan terhadap sesamanya. Ia tidak bergaul intim dan takut terbuka, dan lain-lain sehingga ia menjauhkan diri dari sesamanya.
d.      Masalah Sosial Penyebab Kesepian (loneliness)
Perubahan-perubahan sosial yang cepat menceraikan orang dengan sesamanya, bahkan  dari orang yang dikasihinya membuat kesepian(loneliness), antara lain :
•         Teknologi : Kemajuan teknologi membuat orang semakin tidak dibutuhkan oleh sesamanya. Pusat perhatian hidup bergeser ke sumber-sumber kenikmatan lain (seperti barang lux dan mewah). Membuat manusia cenderung egoistik dan mengabaikan pentingnya personal-relationship dengan sesamanya.
•         Mobilitas : Penemuan alat transportasi modern membuat manusia semakin sering bpergian atau pindah tempat tinggal. Sehingga semakin sedikit kesempatan membina personal-relationship.
•         Urbanisasi : Perpindahan orang dari alam pedesaan ke kota dan pusat-pusat industry, mendorong mereka untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam suasana persaingan yang semakin kompentitif, orang semakin individualistis, dan persekutuan hidup semakin longgar.
•         Televisi : Reklame dan bentuk-bentuk hiburan tanyangan kekerasan hidup dan semakin mendorong manusia menjadi konsumtif dan kehilangan kepekaan emosi, terhadap orang yang ada di sekitarnya dan membentuk jiwa anti sosial.
BAB III
PENUTUP

Kesepian merupakan pengalaman yang menyakitkan, dan dapat menjangkiti hati setiap orang tanpa kenal usia, golongan, bahkan tingkat kerohanian seseorang. Orang yang mengalami kesepian, akan merasakan kekosongan jiwa sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Berbagai perasaan sedih, putus asa, gelisah, kuatir, dan keinginan untuk dikasihi atau disayangi begitu kuat menyelimuti hati seseorang yang dilanda kesepian. Sebagai akibatnya, seseorang yang kesepian akan merasa "sendiri" meski berada di tengah-tengah keramaian banyak orang. Lebih parah lagi, ia dapat merasa diri ditolak dan ditinggalkan.

Perasaan ditolak tersebut dapat berlanjut sehingga lahir perasaan tidak berharga (social loneliness). Dan usaha orang untuk mengatasi perasaan "tidak berharga" ini, dilakukannya dengan menyibukkan diri dalam berbagai pertemuan atau kegiatan misalnya, atau malah terjerumus ke dalam prostitusi (perek), minum-minuman keras, obat-obat bius, ganja, narkotika, shabu-shabu, dan bahan-bahan lain yang sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar