MAKALAH
JUDUL :
KESEPIAN

Nama : Dermas Takela
Nim : 3634.32
Prodi : Teologi
Mata Kuliah : Pastoral 2
Dosen : Dr. Agus Handonowarih, M.Th
SEKOLAH TINGGI
TOELOGI “IKAT” JAKARTA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
Kesepian
adalah perasaan yang meyakinkan yang bersangkutan dengan frustasi, putus asa
dan kehilangan kontak dengan orang-orang lain. Kesepian tidak sama dengan
kesendirian yang memang dilakukan orang untuk dapat menyegarkan hati dan
pikirannya. Kesepian tidak pernah kita inginkan karena kesepian selalu
menyakitkan. Elia tentu merasakan kesepian di padang gurun, demikian pula raja
Daud ia pernah mengalami hal yang sama (Mazmur 25:16).
Ada
macam-macam penyebab kesepian. Kadang-kadang kesepian disebabkan oleh
perceraiaan dengan orang yang kita kasihi misalnya oleh kematian. Kadang-kadang
kesepian disebabkan oleh perasaan ditolak, diabaikan dan tidak dibutuhkan. Itu
seringkali terjadi karena sikap kita sendiri yang tidak kooperatif dengan
sesama dimana seringkali cara kita berkomunikasi menyakitkan perasaan orang
lain, atau sikap hidup kita yang didasarkan pada perasaan inferior juga bisa
jadi penyebab dari kesepian, karena dengan dirinya kita cenderung menjauhkan
diri dari orang-orang lain dan berpasangka negatif terhadap mereka. Kesepian
yang disebabkan oleh sikap hidup seperti ini bisa semakin menguatkan prasangka
buruk terhadap sesama dan perasaan rendah diri.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kesepian
atau emotional lonilesiss terjadi akibat mengalami kegagalan atau tidak mampu
membina hubungan yang intim atau hubungan yang dekat dengan sesamanya. Tidak
ada keterlibatan emosi dengan sesamanya. Masalah kesepian (lonelesiss) adalah
pengalaman yang menyakitkan. Dimana orang yang bersangkutan merasakan
kekosongan jiwa. Sehingga tidak dapat lagi menikmati komonikasinya dengan orang
lain. Ia bisa saja sedemikian sedih, putus asa, gelisah, khuatir dan ingin
dibutuhkan dan disayangi. Akibatnya seseorang dapat tetap merasa kesepian,
meskipun berada ditengah-tengah orang-orang yang mengasihinya. Bahkan perasaan
yang semacam ini ada kalanya, diiringi oleh perasaan tertolak dan ditinggalkan.
Kesepian ini biasanya mengakibatkan munculnya perasaan , bahwa dirinya tidak
berharga.
Kesepian juga bisa muncul, karena merasa
kehilangan (grief).Kehilangan ini bisa dalam bentuk teman hidup, sahabat dekat,
keluarga atau sesuatu yang kita sayangi dan hargai. Kesepian yang ditimbulkan
oleh karena kehilangan seseorang yang kita cintai, dapat merasa dalam sekali,
sedemikian dalamnya. Sehingga semua yang mempunyai arti, dalam hidup ini
dianggap tidak bermanfaat. Orang-orang yang mengalami kesepian yang sedemikian,
kadang-kadang mereka menghayati hidup mereka seperti hampir mati rasanya.
Maka untuk mengatasi perasaan yang tidak
menyenangkan ini, seseorang akan menyangkalnya dengan cara menghadari
pertemuan-pertemuan. Melakukan bermacam-macam kegiatan atau dapat juga dengan
cara yang negative. Melarikan diri dari realitas kehidupannya, dengan cara-cara
minuman keras dan sebagainya.
Menurut seorang ahli
jiwa, yaitu Carif Ellison ada tiga macam kesepian(Loneliness), yaitu :
1. Emotional Loneliness
Emotional Loneliness adalah kesepian yang
terjadi oleh karena orang yang bersangkutan mengalami kegagalan, atau tidak
mampu membina hubungan yang intim atau hubungan yang berarti hubungan dengan
sesamanya. Dia tidak mampu membina keterlibatan emosi, yang berarti dengan
sesamanya. Maka kebutuhannya yang utama adalah teman, yaitu mereka yang
berinteraksi secara penuh makna dengan diriinya. Kegagalan dan
ketidakmampuan membina persekutuan ini,
disebabkan oleh karena yang bersangkutan tidak mampu memakai emosinya.
2. Social Loneleniss
Social Loneleniess dalah perasaan
kesepian dan kekosongan jiwa yang ditimbulkan, karena merasa dirinya tidak
berharga. Hidupnya dirasakan tidak berarti, karena kebutuhan acceptance (merasa
diterima) dari sesamanya tidak terpuaskan. Orang-orang seperti ini membutuhkan
teman yang bias mengerti dan menghargai dirinya.
3. Existensial Loneleniss
Existensial Loneleniss adalah kesepian
yang dialami seseorang kehilangan pegangan hidupnya, kehilangan hubungannya
denga Allah, sehingga hidupnya mengambang tanpa jangkar. Perasaan yang seperti
ini biasanya dialami, oleh seseorang yang mengalami krisis dalam kehidupannya
dimana kebutuhan akan Allah meningkat.
`Apa
yang dikatakan Alkitab tentang kesepian? Alkitab mengatakan bahwa kesepian itu
dosa. Dalam artian dengan jelas disaksikan, bahwa tokoh-tokoh dalam Alkitab,
seperti Musa, Ayub, Daud dan nabi-nabi pernah mengalami kesepian dalam
hidupnya. Bahkan Yesus di taman
Getsemani juga Paulus pernah mengalami kesepian (Mzm. 42; Mat. 26:38, 40; 2
Tim. 4:9-11). Namun dalam Alkitab juga dikatakan bahwa kesepian ini menjadi
bagian yang integral, dari kehidupan manusia setelah manusia jatuh kedalam dosa
dan kehilangan persekutuan yang harmonis dengan Allah. Jadi pemulihan hubungan
dengan Allah dan sesama manusia menjadi dasar utama penyelesaian masalah, bagi mereka
yang merasakan kesepian. Membangun hubungan pribadi dengan Allah dan sesama
manusia, menjadi inti dari kehidupan manusia yang penuh arti (Hos. 6:6; Yer.
7:3).
a. Kolerasi Penyebab Kesepian (Loneliness)
Kesepian (Loneliness) dapat disebabkan
masalah kondisi dan situasi kehidupan seseorang. Janda-janda, orang-orang yang hidupnya
sendiri, manusia lanjut usia, dan lain-lain adalah orang-orang yang selalu
merasa kesepian (loneliness). Juga pejabat dinggi di bidangnya, sering merasa
kesepian. Karena tidak sembarang orang dapat membina komuniksai denga dirinya,
sehingga ia renta dilanda kesepian (loneliness). Itulah kondisi dan situasi
kehidupan seseorang, sering membuat dirinya tidak mampu menemukan kesibukan
yang member arti kehudpannya. Clinebell menyebutkan tentang tiga kebutuhan
dasar rohani setiap orang :
• Kebutuhan akan pengalaman untuk merasakan sesuatu yang ilahi.
• Kebutuhan untuk merasakan,
kehidupannya sendiri.
• Kebutuhan untuk merasakn dirinya,
sebagai bagian mutlak dari kehidupan dunia ini.
b. Masalah Pertumbuhan Pribadi Dengan
Pembentukan Pribadi
Craig Ellison dalam
majalah Christianiti Today, menyebutkan masalah pertumbuhan dan pembentukan
pribadi yang menyebabkan kesepian, ada tiga hal sebagai akar kata kesepian
(loneliness), yaitu :
• Ikatan kasih (attachment) : anak-anak
sejak lahir membutuhkan ikatan kasih dari manusia yang lain terutama ibunya,
yang member rasa aman dan bahagia. Tanpa ikatan kasih (attachment) dari manusia
yang lain, ia akan kesepian (loneliness), hampa, tidak dapat mengembangkan
bakatnya, untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
• Penerimaan (acceptance). Misalnya
orang tua dapat mengkomunikasikan penerimaan itu dengan pelbagai cara, antara
lain : sentuhan, belain, menjadi teman bicara bagi anak, melalui disiplin yang benar, melalui pujian dan lain-lain.
Bila hal-hal yang positif ini tidak dialami dalam keluarga, maka si anak akan
mengembangkan perasaan diri tidak berharga, dan tidak diterima sebagai satu
pribadi. Ia akan sulit mempercayai temannya dan juga ada kesulitan, dalam
membangun relasi dengan sesame. Ia merasa dirinya tidak berharga, dan ‘funr
self image’ dan juga menghambat dirinya untuk menghargai orang lain.
• Kemampuan membangun hubungan dan
komunikasinya dengan orang lain, akan membuat dirinya menjadi canggung, kaku,
dan kurang mampu merasakan kebutuhan dan perasaan orang lain. Ia tidak tertatih
memakai dan mengkomunikasikan emosinya. Sebab orang tuanya tidak bergaul
sebagai pribadi dengan pribadi, dengan dirinya. Dalam hal-hal lain, boleh jadi
semua kebutuhannya semua disediakan akan tetapi tidak membina kontak pribadi.
Individu-individu seperti itu akan kesepian, sebab dengan partnernya sendiripun
ia hanya mampu membangun komunikasi secara fisik, dan tidak lebih dari itu.
Tidak berkembang kemampuannya mengadakan hubungan sosial. Jadi, tidak adanya
ikatan kasih, tanpa adanya penerimaan, dan tidak adanya kemampuan membangun
hubungan social pada masa kecil anak-anak adalah merupakan tiga akar kesepian(loneliness).
c. Masalah Piskis Penyebab Kesepian
Ada beberapa hal yang menentukan
memunculkan kesepian(loneliness), akibat masalah piskis, antara lain :
• Penilaian yang salah dan penghargaan
yang kurang terhadap dirinya sendiri (low self-esteem). Seseorang yang tidak
memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri, akan cendrung menggantungkan
diri pada orang lain. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, ia akan merasa tidak
aman dan kesepian loneliness).
• Sikap hidup yang merugikan diri
sendiri (self defeating attitude).Konsep yang salah tentang kepuasan dan
kebahagian sering membuat yang bersangkutan mengembangkan sikap hidup yang
merugikan diri sendiri. Misalnya, ia berkopentensi secara kotor dan tidak
menghargai persahabatan. Oleh karena prasangka bahwa kebahagian akan diraih
bila ia memiliki apa yang ia mau. Sikap yang tidak menyenangkan ini ia
ekspresikan terhadap sesamanya. Ia tidak bergaul intim dan takut terbuka, dan
lain-lain sehingga ia menjauhkan diri dari sesamanya.
d. Masalah Sosial Penyebab Kesepian (loneliness)
Perubahan-perubahan
sosial yang cepat menceraikan orang dengan sesamanya, bahkan dari orang yang dikasihinya membuat
kesepian(loneliness), antara lain :
• Teknologi : Kemajuan teknologi membuat
orang semakin tidak dibutuhkan oleh sesamanya. Pusat perhatian hidup bergeser
ke sumber-sumber kenikmatan lain (seperti barang lux dan mewah). Membuat
manusia cenderung egoistik dan mengabaikan pentingnya personal-relationship
dengan sesamanya.
• Mobilitas : Penemuan alat transportasi
modern membuat manusia semakin sering bpergian atau pindah tempat tinggal.
Sehingga semakin sedikit kesempatan membina personal-relationship.
• Urbanisasi : Perpindahan orang dari
alam pedesaan ke kota dan pusat-pusat industry, mendorong mereka untuk
kehidupan yang lebih baik. Dalam suasana persaingan yang semakin kompentitif,
orang semakin individualistis, dan persekutuan hidup semakin longgar.
• Televisi : Reklame dan bentuk-bentuk
hiburan tanyangan kekerasan hidup dan semakin mendorong manusia menjadi
konsumtif dan kehilangan kepekaan emosi, terhadap orang yang ada di sekitarnya
dan membentuk jiwa anti sosial.
BAB
III
PENUTUP
Kesepian merupakan
pengalaman yang menyakitkan, dan dapat menjangkiti hati setiap orang tanpa
kenal usia, golongan, bahkan tingkat kerohanian seseorang. Orang yang mengalami
kesepian, akan merasakan kekosongan jiwa sehingga sulit berkomunikasi dengan
orang lain. Berbagai perasaan sedih, putus asa, gelisah, kuatir, dan keinginan untuk
dikasihi atau disayangi begitu kuat menyelimuti hati seseorang yang dilanda
kesepian. Sebagai akibatnya, seseorang yang kesepian akan merasa
"sendiri" meski berada di tengah-tengah keramaian banyak orang. Lebih
parah lagi, ia dapat merasa diri ditolak dan ditinggalkan.
Perasaan ditolak tersebut dapat berlanjut sehingga lahir perasaan tidak berharga (social loneliness). Dan usaha orang untuk mengatasi perasaan "tidak berharga" ini, dilakukannya dengan menyibukkan diri dalam berbagai pertemuan atau kegiatan misalnya, atau malah terjerumus ke dalam prostitusi (perek), minum-minuman keras, obat-obat bius, ganja, narkotika, shabu-shabu, dan bahan-bahan lain yang sejenisnya.
Perasaan ditolak tersebut dapat berlanjut sehingga lahir perasaan tidak berharga (social loneliness). Dan usaha orang untuk mengatasi perasaan "tidak berharga" ini, dilakukannya dengan menyibukkan diri dalam berbagai pertemuan atau kegiatan misalnya, atau malah terjerumus ke dalam prostitusi (perek), minum-minuman keras, obat-obat bius, ganja, narkotika, shabu-shabu, dan bahan-bahan lain yang sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar