LAPORAN BACAAN
Nama
: Dermas Takela.
Nim : 3634.32
Prodi : Teologi
Mata Kuliah : Pak Remaja
dan Pemuda.
Dosen : Dr. Merdiati Marbun, M. PdK.

BAB I
INDIVIDU SEBAGAI KESATUAN BERBAGAI KARAKTERISTIK
A. Pengertian Individu Sebagai Suatu Kesatuan
Pandangan
bahwa manusia sebagai individu merupakan suatu kesatuan dari aspek fisik atau
jasmani dan psikis atau rohani atau jiwa yang tidak dapat dipisahkan,
sesungguhnya sudah berkembang pada pemikiran para filsuf klasik sejak masih
zaman Yunani kuno. Mereka berpandangan bahwa bagian fisik atau jasmani
merupakan aspek individu yang bersifat kasat mata, konkret, dapat diamati dan
tidak kekal, sedangkan aspek psikis rohani atau jiwa merupakan aspek individu
yang sifatnya abstrak, immaterial, tidak dapat diamati, dan kekal.
B. Gejala-gejala yang Terjadi Pada Berbagai Aspek Diri
Individu.
Karena
manusia itu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara aspek jasmani
dan rohani maka perkembangan berbagai aspek dalam diri individu itu akan tampak
gejala-gejalnya sebagai gambaran perkembangan tersebut. Gejala-gejala yang
biasanya tampak sebagai gambaran perkembangannya berbagai aspek dalam diri
individu, yaitu : Aspek Jasmani atau Fisik, Aspek Intelek, Aspek Emosi, Aspek
Sosial, Aspek Bahasa, Aspek Bakat khusus, Aspek Nilai, Moral dan Sikap.
C. Perbedaan Karakteristik Individual
Manusia
diciptakan secara unik, berbeda satu sama lain, dan tidak satu pun yang
memiliki cirri-ciri yang persis sama meskipun mereka itu kembar identik. setiap
individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.
Perbedaan individual ini merupakan kodrat manusia yang bersifat alami.
Perbedaan perkembangan karekteristik
individual tampak dalam aspek-aspek yang terdapat pada setiap individu
sebagaimana poin-poin berikut ini.
1. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Fisik
2. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Intelek
3. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Emosi
4. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Sosial
5. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Bahasa
6. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Bakat
7. Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Nilai, Moral dan
Sikap
BAB II
REMAJA DAN PERKEMBANGANNYA
A. Pengertian Remaja.
Remaja, yang dalam bahasa
aslinya disebut adolescence, bersala
dari bahasa latin adolescere yang
artinya “ tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Masa remaja, merut Mappiare
(1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21tahun bagi wanita dan
13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah
remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja
akhir.
B. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas
perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku
kanak-kanak serta berusaha untuk mencapai kemapuan berikap dan berperilaku
dewasa.
Adapun
tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock (1991) yaitu: Mampu
menerima keadaan fisiknya, Mampu
menerima dan memahami peran seks usia dewasa, Mencapai kemandirian emosional
dan Mencapai kemandirian ekonomi.
C. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan
yang terjadi sebagai perubahan individu lebih mengacu dan menekankan pada aspek
perubahan fisik kea rah lebih maju.
D. Hukum-Hukum
Perkembangan.
Hukum
perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan fisik maupun
psikis invidu. Diantara hukum-hukum perkembangan yang sudah banyak dikenal
dalam khazanah psikologi perkembangan, yaitu: Hukum tempo perkembangan, Hukum
irama perkembangan, Hukum rekapitulasi, Hukum masa peka, Hukum Trotzalter (masa
menentang), Hukum masa Eksploratif, Hukum pertahan diri dan Hukum perkembangan
diri
E. Karakteristik Umum Perkembangan Remaja.
Karakteristik Umum
Perkembangan Remaja, yaitu: Kegelisahan,Pertentangan, Mengkhayal, Aktifitas
kelompok dan Keinginan mencoba segala sesuatu.
BAB III
PERTUMBUHAN FISIK
A. Pengertian Pertumbuhan Fisik.
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertumbuhan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu
dan berlangsung dalam priode tertentu. Perubahan ini bersifat kuantitatif dan
berkisar hanya pada aspek-aspek fisik individu.
B. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingka laku.
pertumbuhan fisik
pada giliran akan membawa sampai pada suatu kondisi jasmaniah yang siap untuk
melaksanakan tugas perkembangan secara lebih memadai, yaitu kesiapan individu
untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada priode berikutnya.
C. Kerakteristik pertumbuhan fisik remaja.
pertumbuhan fisik
pada masa remaja sering menimbulkan kejutan pada diri remaja itu sendiri.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Ada sejumlah faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan fisik Individu, yaitu: Faktor Internal.dan Faktor
eksternal.
E. Perbedaan Individual dalam pertumbuhan Fisik.
Faktor-faktor
Internal dan Eksternal yang semuanya ikut memmpengaruhi pertumbuhan individu
mudah mengerti bahwa pertumbuhan fisik akan sangat bervariasi. perbedaan faktor
pertumbuhan keturunan, kondisi, kesadaran, gizi makanan, dan stimulasi
lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu.
F. upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasi bagi
pendidikan.
Dalam batas-batas
tertentu, percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu dengan berbagai usaha atau
stimulus secara sistematis, yaitu Menjaga kesehatan badan dan Memberi makanan
yang baik
BAB 4
PERKEMBANGAN INTELEK
A. Pengertian Intelek
Istilah intelek berasal dari bahasa inggris intellect
yang menurut Chaplin (1981) diartikan sebagai:
1. Proseses Kognitif, proses berpikir, daya memghubungkan,
kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan.
2. kemampuan mental.
B. Tahapan Perkembangan intelek
Tahapan Perkembangan
intelek, yaitu : Tahap senrori-motoritas, Tahap praoperasional, Tahap
operasional konkret dan Tahap operasional Formal.
C. Hubungan Intelek dengan Tingkah laku
D. Karakteristik Perkembangan Intelek
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek
kognitif.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan intelek kognitif, yaitu : Faktor Hereditas, Faktor
Lingkungan dan Faktor keluarga dan sekolah.
F. Perbedaan Individual dalam perkembangan intelek.
G. Membantub perkembangan intelek dan implikasi bagi
pendidikan.
BAB 5
PERKEMBANGAN KREATIVITAS
A. Kreativitas dan teori belahan otak
Ada 2 belahan otak
yaitu, belahan otak kiri dan belahan otak kanan.
B. Pengertian Kreativitas Secara Umum.
Kreativitas didefinisikan
secara berbeda-beda oleh para pakal berdasarkan sudut pandang masing-masing.
Perbedaan dalam sudut pandang ini mmenghasilkan berbagai definisi kreavisitas
dengan penekanan yang berbeda-beda.
C. pendekatan Terhadap Kreativitas.
D. Tahap-tahap Kreativitas
Tahap-tahap
Kreativitas, yaitu : persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitasi
Beberapa ahli
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas ada Utami
Munadar yaitu, usia dan tingkat pendidikan orang tua.
F. masalah yang sering timbul pada anak kreatif.
1. Pilihan karier yang tidak realities
2. hubungan dengan guru dan teman sebaya
3. perkembangan yang tidak selaras
BAB 6
PERKEMBANGAN EMOSI
A. Pengertian Emosi
Banyak definisi mengenai emosi yang
ditemukan oleh para ahli. Istilah emosi menurut Chaplin emosi sebagai suatu
keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang
didasari, yang dalam sifatnya perubahan prilaku.
B. Bentuk-bentuk Emosi
Menurut
Daniel Goleman yaitu: Amarah, Kesedihan, Rasa Takut, Kenikmatan, Cinta, Terkejut,
Jengkel dan malu
C. Hubungan antara emosi dan tingkalaku.
Ciri-ciri
utama pikiran emosional adalah sebagai berikut, yaitu : Respon cepat tapi
ceroboh, Mendahukukan perasaan kemudian pikiran, Masa lampau diposisikan
sebagai masa sekarang dan Realitas ditentukan oleh keadaan.
D. Karakteristik perkembangan emosi remaja.
Masa
remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. pada masa
ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial
dan emosional. Secara garis besar masa remaja dapat dibagi dalam 4 preode
yaitu: Priode Praremaja, Priode Remaja Awal, Priode Remaja Tengah dan Priode
Remaja Akhir.
E. Faktor yang mempengaruhi perkembangan Emosi Remaja.
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan Emosi Remaja, yaitu : Perubahan Jasmani, Perubahan pola interaksi
dengan orang tua, Perubahan pola interaksi dengan teman sebaya, perubahan
Pandangan Luar dan Perubahan interaksi dengan sekolah
BAB 7.
PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
A. Pengertian Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan
alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, baik yang bersifat khusus
maupun yang bersifat umum.
B. Jenis-jenis Bakat khusus.
Jenis-jenis
Bakat khusus, yaitu : Bakat akademik khusus, Bakat kreatif, Bakat Seni, Bakat
kinestetik dan Bakat Sosial
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
khusus.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus, yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
BAB 8
PERKEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
A. Pengertian Hubungan Sosial
Hubungan
sosial individu berkembang karena adanya dorongan rasa ingin tahu terhadap
segala sesuatu yang ada didunia sekitarnya.
B. Pengaruh Hubungan Soosial Terhadap Tingkah laku
Perkembangan
sosial anak semakin berkembang ketika anak mulai memasuki masa prasekolah
kira-kira umur 18 bulan. Pada umur ini dimmulai dengan tumbuhnya kesadaran diri
atau dikenal dengan kesadaran akan dirinya dan pemilikannya. pada umur ini
untuk mengeksplorasi lingkungan semakin besar sehingga tidak jarang menimbulkan
masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan.
C. Perkembangan Interaksi sosial Remaja.
Tindakan
setiap orang bertujuan untuk mempengaruh individu lain.
D. Jenis-jenis Interaksi
Jenis-jenis
Interaksi, yaitu Interaksi verbal, Fisik
dan Emosional.
E. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Ada
4 karakteristik perkembangan sosial remaja yaitu: Perkembangnya kesadaran akan
kesunyian dan dorongan akan pergaulan, Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial,
Meningkatnya ketertarikkan kepada lawan jenis dan Mulai cenderungan memilih
karier tertentu.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan
sosial.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial, yaitu : Lingkungan keluarga, Lingkungan
sekolah dan Lingkungan masyarakat.
BAB 9
PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN
A. Pengertian kemandirian
kemandirian
yang berani mengambil keputusan yang dilandasi oleh pemahaman akan segala
konsekoensi dari tindakannya.
B. Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian.
Tingkatan
dan Karakteristik Kemandirian, yaitu Tingkat melindungi diri, tingkat
konformistik, tingkat sadar diri, tingakat seksama, tingkat individualistis dan
tingkat mandiri.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian remaja.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kemandirian remaja, yaitu: Gen/keturunan orang tua, pola asuh
orang tua, sistem pendidikan disekolah dan sistem kehidupan dimasyarakat.
D. Upaya perkembangan kemandirian dan implikasinya bagi
pendidikan.
Upaya
perkembangan kemandirian dan implikasinya bagi pendidikan, yaitu : Penciptaan
partisipasi dan keterlibatan remaja dalam keluarga, Penciptaan keterbukaan, penciptaan
kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan, Penerimaan positif tanpa syarat, Empati
terhadap remaja dan Penciptaan kehangatan hubungan dengan remaja.
BAB 10
KEBUTUHAN DAN PEMENUHANNYA
A. Pentingnya kebutuhan bagi perilaku manusia
Penting
dalam menggerakan manusia untuk berbuat sesuatu adalah motivasi.
B. Teori kebutuhan individu
Teori
kebutuhan individu, yaitu: Fisiologis, Rasa aman, Rasa memiliki dan kasih
sayang, Penghargaan, Rasa ingin tahu dan Pertumbuuhan.
BAB 11
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
A. Tugas perkembangan remaja
1. Sebagai petunjuk bagi indivi untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu.
3. Menunjukan kepada setiap individu tentang apa yang akan
mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan
memasukki tingkat perkembangan berikutnya.
BAB 12
PENYYESUAIAN DIRI DAN PERMASALAHANNYA
A. Penyesuaian diri yang baik
Penyesuaian diri yang
baik adalah individu yang telah belajar berreaksi terhadap dirinya dan
lingkungannya. Dengan cara-cara yang matang, efesien, memuaskan dan sehat, serta dapat mengatasi konflik
mental, kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengembangkan perilaku simptomatik
dan gangguan psikosomati yang mengganggu tujuan-tujuan moral, sosial, agama dan
pekerjaan.
B. Proses penyesuaian diri.
Proses penyesuaian
diri, yaitu : Motivasi, Sikap terhadap realitas dan Pola dasar penyesuaian diri.
C. Karakteristik Penyesuian Diri Remaja
Karakteristik
Penyesuian Diri Remaja, yitu : Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan
identitasnya, pendidikan, kehidupan seks, norma sosial, penggunaan waktu luang
dan penggunaan uang.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian remaja.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses penyesuaian remaja, yaitu : kondisi fisik, kepribadian, proses
belajar, lingkungan dan agama serta budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar