Jumat, 18 Maret 2016

RINGKASAN BUKU RAGI CRITA DERMAS

RINGKASAN BUKU RAGI  CARITA

NAMA                       : Dermas Takela
 N I M                         :  3634.32
PRODI                       :  THEOLOGI
MATA  KUL                         :  SGA/I
DOSEN PEMB         :  DR ABDON AMTIRAN,MTh
JUDUL BUKU         :  RAGI CARITA
JUMLAH  HAL        : 183 HALAMAN
PENGARANG          :  DR TH VAN  DEN  END









SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA 2015

 AGAMA SUKU ASLI INDONESIA
Setelah penulis membaca Buku yang berjudul Ragi Carita tentang sejarah Gereja Di Indonesia, maka penulis dapat meringkas sebagai Berikut:
1.      Agama dan Masyarakat Indonesia Asli
      Sebelum agama Kristen masuk ke Indonesia, agama di negeri ini sudah memulai sejarah yang panjang dan yang berbelit-belit. Agama Indonesia asli dibawa serta oleh suku-suku yang pada zaman dahulu kala memasuki Indonesia yaitu Agama suku, sebenarnya masing-masing suku mempunyai agamanya tersendiri lain agama orang Batak, lain agama orang Jawa, Dayak dan Irian. Tetapi semua Agama suku mempunyai suatu corak bersama. Setiap suku juga ada pemimpinnya yaitu kepala Suku,dan anggota-anggota suku juga tak bisa tidak menjadi penganut suku itu.
 Suku dan bagian-bagiannya serta marga merupakan persekutuan ibadah. Masing-masing suku  mempunyai cerita sejarahnya yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka seperti kepercayaan kepada mitos-mitos, menyembah Dewa-dewa dan lain-lain sebagainya.
Perbedaan utama yang terjadi dalam agama suku itu tidak ada garis pemisah antara Pencipta dengan yang diciptakan (Dewata, Nenek Moyang) manusia dan makhluk lainnya serta alam tak bernyawa.semuanya merupakan suatu kesatuan yang luas.tidak dibedakan dengan jelas antara jenis yang satu dengan yang lain. Sebaliknya juga dalam Agama kristen ada garis pemisah yang tajam antara Allah dan seluruh ciptaan. Tidak ada roh atau manusia atau benda yang boleh diberi penghormatan ilahi. Namun Allah yang Mahatinggi itu berkenan mengikat perjanjian dengan manusia ciptaannya. Maka manusia dapat mengenal kemauan Tuhan dan bertanggungjawab terhadapnya atas perbuatabnya sendiri.
             Pandangan Agama suku dan Agama kristen tentang hubungan dengan dewa atau dengan Allah  berbeda dalan hal lain lagi. Dalam agama suku, Manusia secara azasi sanggup memenuhi kehendak dewa-dewa serta nenek moyang ,asalkan ia dapat mengetahui tentangnya. Sebaliknya Agama Kristen mengakui bahwa manusia telah menjadi terasing dari pada Allah dan bahwa hubungan dengan dia hanya dapat dipulihkan oleh rahmat-Nya.tidak mungkin memperoleh keselamatan dengan mentaati perintah Allah.
  Kedua perbedaan ini berakibat besaar bagi kehidupan manusia.agama suku mempunyai hukum manusiawi,yaitu adat yang berlaku secara mutlak.kehidupam manusia diatur olehnya, manusia tidak dapat lolos dari adat. Kehidupan agama pada zaman nenek moyang sama seperti agama yahudi yang berpegang pada hukum taurat dan bahkan juga menjadikannya sebagai rutinitas dan kebiasaan adat.orang-orang yang dari luar suku itu mereka dianggap sebagai asing, jelek, bahkan menjadikan mereka musuh besar. Mereka juga dipengaruhi oleh kesusilaan dalam agama suku, tidak ada perbedaan mutlak antara baik dan jahat, sebaliknya dalam agama kristen ada pertentangan mutlak antara yang baik dan yang jahat.
Dalam perbandingan ini yang ditonjolkan ialah parbedaan antara agama kristen sebagaimna  dinyatakan dalam injil dan agama-agama suku di indonesia.
2. Agama-agama yang datang dari luar indonesia
pada abad-abad  pertama tarikh masehi, Indonesia mempunyai hubungan perdagangan dengan wilayah-wilayah Asia lainnya.ada jalan dagang dari Tiongkok melalui kepulauan Nusantara ke India, Persia, Mesir dan Eropa, dan sebaliknya. Barang dagang yang dihasilkan Indonesia adalah rempah-rempah uayang terutama berasal dari Maluku. Suadagar-saudagar dari Jawa dan Sumatera membawa barang yang sangat berharga itu ke pusat perdagangan di Indonesia Barat. Setelah itu pedagang dari India mengangkut dan membawanya ke India, disitu mereka sudah ditunggu oleh saudagar-saudagar dari Asia Barat orang-orang Persia dan Arab, mula-mula juga orang- orang Yunani dari Mesir), yang membawa bumbu itu, bersama barang-barang lain, ke pasaran Eropa. Jalan dagang itu merupakan rantai yang terdiri dari beberapa matarantai.
            AGAMA HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA
A. Masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia
Sebaliknya ,Agama-agama Hindu dan Budha, yang juga dibawa kemari melalui jalan perdagangan, sehingga berhasil menetap di Indonesia sehingga pengaruhnya kebudayaan sudah mulai terkenal. Disitu dibagi dalam beberapa kerajaan yaitu, kerajaan Sriwijaya menganut agama Budha dan di kerajaan-kerajaan di jawa pada umumnya agama Hindulah yang Menduduki tempat paling utama, tetapi mereka tidak mendesak Agama asli Indonesia. Mereka hanya memperkenalkan Agama suku yaitu (seperti di  Tapanuli) atau  bercampur dengannya di Jawa.
 Pada abad ke-13, suatu agama lain lagi mulai memasuki Indonesia melalui jalur perdagangan. Enam ratus tahun sebelumnya Islam telah merebut Arabia, Mesir dan Persia. para pedagang di wilayah itu memeluk agama yang baru itu dan membawanya ke pelabuhan-pelabuhan di India barat khususnya Cambay di Gujarat. Maka dari situ Islam mulai tersebar disana sejak abad ke-9 dan berkuasa pada Abad ke-13.dari Gujarat, saudagar-saudagar yang beragama Islam mulai menyebarkan agama Islam di Indonesia pula. penyiar agama Islam di Indonesia mulai di kota-kota pelabuhan, dan mengikuti jalur perdagangan.para pedagang Islam menetap di salah satu ,dari situlah mereka kawin dengan puteri-puteri bangsawan setempat sehingga agama Islam tersebar secara damai melalui hubungan perdagangan dan kekeluargaan. Akan tertapi yang sudah masuk agama islam sering juga menyebarkan agama mereka yang baru dan sekaligus memperluas wilayah pengaruh mereka dengan menyerang tetangganya yang masih kafir.
Pada tahun 1292, kota perlak di Sumatera Utara (Aceh) sudah beralih kepada agama Islam, yang disusul oleh agama lain di daerah pesisir Malaya,Sumatera Jawa dan Maluku.Islam memasuki kota Ternate lebih dahulu pada ( ±1480)  dan di Sulawesi pada ( ± 1600).di Jawa kota-kota pantai masuk sejak ( ±1420); pedagang-pedagang Jawa membawa Islam ke Maluku.dan kota-kota di daerah pantai itu yaitu Banten,Demak, Gresil dan lain-lain. Namun pada akhirnya kerajaan-kerajaan ini runtuh sehingga sekitar tahun 1550 pedalaman Jawa sudah  diislamkan. Pada permulaan abad ke-16,negara-negara utama di kepulauan Nusantara ialah: Malaka di bagian barat , Banten dan Demak di jawa ,sedangkan Ternate dan Tidore berada di bagian Timur Indonesia.

B. Agama  Kristen orang-orang  Barat.
  Bangsa Portugis dan Spanyol memeluk Agama Kristen Katolik pada sekitar ( ±tahun 1500). Agama katolik pada abad pertengahan bersifat hirarkis, kaum awam kurang mempunyai suara dalam Gereja; merka ada di bawah imam, dan para imam pula membawahi uskup serta Paus. Tetapi susunan hirarkis berarti juga bahwa Gereja mempunyai organisasi yang rapih, sehingga sanggup menyelenggarakan usaha misi yang sangat luas. Berhubung dengan susunan hirarkis itu gereja mengusahakan keseragaman yang sebesar mungkin, antara lain dalam hal ibadah. Bahasa ibadah pun harus sama di mana-mana (yaitu Bahasa Latin).
Dalam Gereja zaman itu, pelayanan sakramen dianggap lebih penting dari pada pelayan Firman. Sakramen khususnya baptisan, perlu mutlak demi ke selamatan.pada anggota Gereja biasa,tekanan atas sakramen ini bisa membawa kepada unsur-unsur sakramen (air, roti,anggur merupakan benda-benda sakti ). Pentingnya sakramen membawa juga kepada anggapan tertentu tentang apa itu Iman. Beriman berarti tidak pertama-tama  memahami dan menyambut apa yang dikatakan dalam firman Tuhan, tetapi yang terutama: takluk kepada kekuasaan Gereja.
Perlu diperhatikan juga hubungan antara gereja dan negara.pada abad pertengahan, Masyarakat Eropa masih mengakui kesatuan azasi seluruh kehidupan. Tidak ada bidang yang tidak di atur oleh agama, corak berpikir yang terdapat dalam agama suku masih hidup terus di Eropa ( sampai zaman pencerahan).pada zaman itu agama diatur oleh suatu lembaga khusus yaitu gereja.  Dengan demikian, gereja menguasai seluruh kehidupan masyarakat. Negara pun di anggap berada di bawah gereja. Tugas negara ialah melayani gereja ,melindungi iman kristendari serangan musuh-musuh dan mendukung penyiaran keluar.
Seragam juga tidak lagi digunakan di mana-mana.tidak ada juga negara dibawah kekuasaan Gereja dan tidak juga di atasnya, tetapi di sampingnya. Dan keduanya harus bekerjasama demi kemajuan kerajaan Allah. Namun di daerah jajahan, bangsa-bangsa protestan masih berpengaruh dengan kecenderungan berpikir menurut kerangka hirarkis ini tidak hilang dari Gereja.
Dua hal dalam perbedaan dengan gereja katolik mula-mula yang menghalangi pekabaran injil oleh kaum protestan:
Ø  Reformasi telah menghapus ordo-ordo kebiaraan.
Ø  Kedudukan gereja terhadap negara telah menjadi lemahsehingga Theologia tidak memandang lagi negara sebagai pelayan gereja.
banyak hal yang mereka buat di daerah jajahan sehingga membuat mereka lemah dalam pelayanan Misionaris.

4. 0rang-orang Barat datang ke Indonesia
Pada permulaan abad ke-16 masuklah faktor permainan kekuatan-kekuatan ekonomis, politis dan religius di kepulauan nusantara. Tiba-tiba pada tahun 1511 kota Malaka direbut oleh portugis,sehingga kapal kapal mereka muncul di perairan Jawa dan Maluku.
Pada abad ke-15 bangsa para pedagang Portugal mulai menjelajahi pantai barat Afrika,dengan tujuan mereka ingin untuk pergi ke Asia selatan dan tenggara. Mereka terdorong oleh keinginan untuk menemukan jalan sendiri menuju kekayaan Benua India, kalau berhasil mereka memperoleh jalan ke Asia.
Orang-orang portugal mempunyai alasan dalam hubungan perdagangan mereka yaitu bahwa mereka merasa bertanggung-jawab atas penyiaran Agama Kristendi seberang laut. Selama abad ke-15,pimpinan Gereja melihat dengan senang hati bagaimana orang-orang Portugis semakin maju di dalam wilayah di luar dunia kristen. Mereka di dorong oleh Sri Paus untuk dimana mereka berlayar mereka harus menyebarkan iman disitu. Sri paus juga memberi hak untuk para raja mengurus sendiri segala sesuatu yang bersangkut paut dengan gereja misi disana. Disitu raja berhak bebas memilih dan mengangkat para uskup di daerah seberang  laut. Dari raja yang berhak mengirim misionaris dan seterusnya.seluruh pekerjaan gerejani di biayai oleh pihak raja. Istilah ini di sebut dengan bahasa portugal yaitu( “padroado”)=Tuan atau majikan.
Pada tahun 1498 esorang pemimpim bernama Vasco da Gama, akhirnya berhasil melewati ujung selatan benua Afrika dan berlayar ke India.beberapa tahun sebelumnya ( 1492) kapal-kapal spanyol, yang sedang dalam perjalanan ke Asia melalui laut Atlantik, telah menemukan rintangan berupa suatu benua yang tak dikenal oleh orang-orang Eropa, yaitu benua Amerika.sehingga mulailah ada perlombaan antara kedua negeri itu dengan tidak merugikan perkara mereka.
               Oleh sebab itu maka pada tahun 1494 sri Paus membagi dua dunia.amerika akan merupakan wilayah kekuasaan Spanyol,sedangkan Asia akan menjadi wilayah portugis. Namun kedua bangsa ini juga ada pengaruhnya yaitu mereka menjajah seluruh daerah yang  mereka temukan di tempat mereka berada sehingga  seluruh wilayah jajahan berhasil  dimasehikan tetapi Asia tenggara, pantai Afrika hanya sedikit yang masuk ke kristen. Tujuan jangka panjang orang portugis adalah memperoleh monopoli atas perdagangan Asia Eropa.
Pada tahun 1511 orang-orang portugis sudah berhasil menaklukan Malaka, pusat perdagangan antara Maluku dan India. Beberapa tahun kemudian mereka mendirikan benteng di Ternate (1522).tiga pusat kekuasaan portugis di Asia yaitu goa di India Barat, Malaka dan Ternate.
           KEDATANGAN BANGSA BELANDA KE INDONESIA
               A. kedatangan orang-orang Belanda dan pengaruhnya.
  Alasan  orang  Belanda datang ke Asia tidak jauh berbeda dari alasan yang telah mendorong orang-orang portugis sebelumnya. Mereka pun ingin menemukan alasan sendiri ke sumber kekayaan-kekayaan Asia, dan mereka juga ingin yaitu spanyol dan Portugal dengan mengalihkan lalulintas perdagangan .
Maksud kedatangan mereka adalah melakukan hal yang sama seperti orang-orang Portugis dan spanyol. Mereka ingin memonopoli dalam perdagangan antara Asia dan Eropa.badan usaha Belanda yaitu dalam menjalankan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC ) “Kompeni”. Dan tindakan atau sikap
Mereka lebih keras dari pada orang portugis, karena mereka ingin menguasai jalur-jalur dagang  antara  pelabuhan –pelabuhan  di Asia dan di indonesia itu sendiri.
Orang-orang Belanda  juga adalah pedagang yang sama seperti Portugis. Pada akhir abad ke -19 mereka melakukan penjajah, namun tidak menjajah demi menjajah.mereka melakukan hal itu hanya untuk memperkuat monopoli perdagangan mereka.dan juga mereka ingin untuk menguasai daerah-daerah di mana yang banyak menyimpan hasil kekayaan. Mereka menolak para misionaris  yang datang dari luar yang ingin melaksanakan perintah Tuhan hanya karena mereka mau menjalankan VOC.
                          B. Misi di maluku pada sampai Tahun 1540-an
Pada abad ke-15 daerah maluku masih memeluk agama nenek moyang yaitu agama suku. Namun sesudah itu para pedagang dari Indonesia barat telah membawa agama baru sehingga menyebarkan di seluruh tanah Maluku, yakni agama Islam,demikia terjadi empat kerajaan  Islam, yaitu Ternate, Tidore,Bacan dan Jailolo.di bagian selatan Maluku juga sejumlah kampung dan suku  masuk Islam pada zaman itu. Dari segi politis masuknya agama islam yaitu adanya faktor pertikaian antar kampung dan suku yang di pimpin oleh sultan-sultan Ternate. Mereka ingin menaklukan daerah-daerah lain yang ada di maluku.
Pekerjaan Fransiskus Xaverius Di Maluku
Fransiskus Xaverius lahir pada tahun 1506 dari keluarga bangsawan di Spanyol.ia mempersiapkan diri untuk menjadi seorang imam.tanpan merasa panggilan khusus. Ia belajar ilmu theologia di paris, ia juga bertemu dengan Ignatius dari loyola, pelopor kontra Reformasi itu. Ia menjadi salah satu anggota pertama serikat Yesus.(1534-1540). Hanya kebetulan saja ia menjadi seorang Misionaris ke Asia. Seorang anggota serikat Yesus yang lain akan pergi ke Goa, dimana serikat mau mendirikan suatu cabang.namun orang itu jatuh sakit sehingga pimpinan menunjuk Xaverius sebagai penggantinya.
Latar bekakang Xaverius dimana ia bekerja dan ia tinggal di goa di tengah-tengah orang-orang portugis dan yang kehidupannya bobrok,namun ia ingin untuk memberitakan injil diantara orang-orang pribumi. Ia juga melayani jemaat yang terlantar di goa sebelah utara. Setelah ia mendengar kabar tentang kesempatan yang baik di sulawesi selatan. Di sana ia belajar bahasa Melayu  sedikit, dan ia berlayar ke maluku dan bekerja selama 15 bulan lamanya.(1546-470),ia mengelilingi tanah ambon kemudian kembali ke Ternate. Setelah itu ia berangkat ke Jepang dan ia meninggal di suatu pulau kecil  lepas pantai Tiongkok, setelah usaha memasuki negeri itu gagal.(1522) pada tahun 1622, Xaverius  dinyatakan sebagai “orang kudus “ (santo) oleh Gereja katolik Roma.
Kehidupan orang-orang kristen di Ternate pada zaman itu mereka bodoh dalam hal Agama.oleh karena itu setiap hari Xaverius dua kali satu jam menyelenggarakan pelajaran agama kristen untuk anak-anak dan orang-orang dewasa. Ia juga mempunyai rumusan-rumusan pokok iman kristen yaitu seperti (pengakuan iman rasuli, Doa bapa kami, salam Maria dan kesepuluh perintah dan lain-lain yang ia kaji di depan orang-orang yang ia ajarkan.
 Kalau pendengarnya orang-orang indonesia maka Xaverius memakai rumusan tersebut kedalam bahasa melayu, yang ia sudah siapkan di Malaka. Para pendengar mengulangi naskah itu sampai hafal.teks-teks tersebut biberi lagu –lagu sehingga  orang menyanyikan di jalan bahkan juga di ladang. Pada malam hari Fransiskus keliling kota,membawa sebuah lonceng kecil di tangan. Ia pergi dari rumah ke rumah untuk mengajak orang  dan mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian bersama orang yang hidup dalam dosa berat dan juga yang tidak mau bertobat.
Agama kristen di Maluku Utara (1547-Akhir abad ke-18)
Di  Maluku Utara tahun 1570 merupakan titik balik dalam perkembangan gereja.pada masa-masa sebelumnya juga jemaat-jemaat mengalami penganiayaanyang sangat berat.namun perkembangan gereja semakin maju.selama tahun-tahun 1547-1570  ternate menjadi  pusat kegiatan misi.disitu juga menetap kepala orang-orang  yesuit yang bekerja di Maluku. pada tahun 1547-1570, Sultan Hairun mengadakan suatu rencana untuk  mendirikan sebuah kerajaan  besar yang meliputi seluruh Maluku dan daerah-daerah di sekitarnya.
rencana ini adalah  untuk membatasi  kehadiran orang-orang Portugis dalam penyebaran agama kristen akhirnya menjadi sekutu bagi Portugis. Pada saat-saat itu, Portugis dan Ternate sedang dirujuk oleh ketiga penguasa Islam, memusuhi orang-orang Portugis dan juga menghambat misi.dan sesuai dengan suasana zaman itu,cara yang terbaik untuk menjalin persahabatan dengan orang-orang portugis  ialah menerima Agama mereka. Berhubungan  dengan itu, para misionaris Ternate terus-menerus mendapat permintaan agar datang menjalankan Baptisan di daerah lain.
Perkembangan misi sangat menonjol di Halmahera dan memberi harapan bagi orang-orang kristen yang ada di daerah itu, namun pada tahun 1557 terjadilah suatu krisis yaitu Panglima portugis telalh merampas cengkeh yang merupakan milik Sultan Hairun sehingga Sultan melawan, namun ia ini ditahan.
Di tahun 1569, Gereja kristen Maluku utara telah mencapai puncak perkembangannya, meskipun jemaat-jemaat dilanda krisis baru yang lebih hebat dari pada sebelumnya  yang diakibatkan oleh Sultan Hairun.
                        Gereja di Maluku selatan selama masa Portugis  (1538-1605)
         Pada tahun 1538, tiga kampung di pulau Ambon menerima Agama kristen, dan bahwa beberapa tahun kemudia bebe rapa jemaat telah bertamba menjadi tujuh. Kampung-kampung kristen itu hampir semua terletak di bagian selatanpulau Ambon, yang disebut Leitimor. Di pulau baru juga ribuan orang dibaptis, oleh awak kapal yang selama beberapa waktu berlabu di sana. Yang menonjol ialah bahawa hasil tersebut tercapai walaupun kekrisrenan Ambon selama itu kurang sekali mendapat pemeliharaan dari luar. Lalu datanglah seorang bruder (anggota ordo bukan imam,  yang tidak berhak melayankan sakramen-sakramen) setelah tiga minggu di Ambon ia mati tenggelam dalam perjalanan ke Baru. Akhirnya tahun itujuga datang seorang imam, tetapi satu setengah tahun lagi ia dipanggil ke Maluku utara, dimana ia mati syaid taklama kemudian.
        Di kampung-kampung yang telah menerima Agama kristen, xaverius mengangkat beberapa orang setempat agar menjadi pengajar-pengajar bagi yang lain-lain. Untuk itu mereka harus memakai katekismus berbahasa melayu karangan xaverius, yang berisi sekitar 20 halaman. Akan tetapi di Maluku tampakya palanyan para katekis tidak sempat berkembang. Selama tiga tahun orang-orang kristen hanya dapat mempertahankan diri dalam suatu bentng di suatu pegunungan.
                   Gereja di Maluku selatan pada zaman VOC (1605-1800)
         Pada tahun 1605, angkatan laut VOC merebut benteng-benteng potugis di Banda dan di Ambon. Namun demikian, kedatangan orang Belanda membawa satu hadia besar bagi kampung-kampung kristen, malahan bagi seluru Ambon dan Lease. Berhenti berperang antara kampung, yang selama masa portugis menjadi satu halangan besar bagi perkembangan Agama kristen.
         VOC adalah badan perdagangan. Tujuannya sama dengan tujuan orang-orang portigis sebelumnya, yaitu memperoleh monopoli, hak tunggal untuk menjual rempah-rempah. Sehingga VOC tidak perlu menjajah seluru Maluku, cukuplah menguasai daerah itu sehingga pengusaha-pengusaha sreta penduduk dapat dipaksa mengakui monopoli tersebut. Orang-orang kristen di Ambon-lease memberontak juga, tetapi merekapun terpaksa takluk. Bagi VOC, sama seperti Negara portugis, kepentingan Agama dan kepentingan Negara bertindi tepat. Akhirnya daerah-daerah yang jauh atau yang sama sekali tidak mempunyai arti bagi VOC dibiarkan saja, walaupun beberapa hal injil suda dikabarkan disana sebelumnya oleh katolik Roma. Orang-orang kristen di Ambon dan  lease mempunyai Agama yang sama seperti orang-orang portugis, musu VOC.
         Akan tetapi orang-orang kristen di luarpusat itu tidak dapat pemeliharaan rohani pada saat-saat mereka di kunjungi oleh pandeta. Orang-orang Ambon tidak puas dengan sekolah yamg telah didirikan  di pusat itu. Gurunya rangkap menjadi guru jemaat, pada hari minggu mereka memimpin ibadah mereka tidak boleh berkhotbah sendiri, tetapi masa seperti penghiburan orang-orang sakit berkebangsaan belanda mereka membacakan khotbah yang telah disusun oleh seorang pendeta. Selain daripada ibada pada hari minggu, adajuga doa malam yang di adakan tiga kali dalam seminggu di setiap jemaat. Guru jemaat yang membacvakan doa tetap, dan bersama anak-anak sekolah menghafalkan pokok-pokok iman kristen.

                    Gereja di Sulawesi utara dan Sangir-Talaud (1536-1800)
            Pada tahun 1563, sultan Hairun bermaksud hendak mengirimkan pasukan-pasukan tentara ke Sulawesi utara untuk menaklukan daerah itu. Rencana itu tercium oleh orang-orang portugis dan mereka tidak suka akan perusahaan kekusaan sultan yang menjadi akibatnya. Mereka sapai di Manado pada bulan mei 1563, “manado” itu adalah manado-lama, yang terletak disuatu pulau kecil lepas pantai minahasa. Pater Magelhaes mengunjingi juga beberapa daerah lain di Sulawesi utara. Dikaidipan (di pantai utara daerah Gorontalo) yang ia membaptis 2.000 orang telah mengajar selama delapan hari. Dan mereka dapat menarik kesimpulan baptisan hanya dapat dilayakkan kalau ada kepastian bahwa orang-orang kristen baru itu dapat dipelihara terus.karena mereka membaptis orang begitu bayak tetapi mereka kekurangan misionaris, untuk memdidik mereka lebih lanjut sehingga Dengan alasan itu, Magelhaes sendiri tidak bersedia untuk membaptis raja Bolaang Mongondow dan penduduk daratan minahasa, walaupun mereka itu minta di baptis. Menurut lapotan-laporan misionaris, yang ditulis sejak tahun 1595, semua orang kristen di manado dan kaidipan kembali menjadi kafirlagi dan di siau juga tumbuh kembali menjadi kafir.
      Geraja di nusatenggara timur (1556 permulaan abad ke-19)
           Pada zaman dahulu kala, pulau-pulau NTT, khusya timor, suda mempuyai hubungan dengan dunia luar sebap kayu cendana yang bayak terdapat disana. Riwayat gereja di Nusatenggara Timor mulai dengan berita tentang tahun 1556, pada tahun itu, pater Antonio Taveira membaptis 5.000 di Timur, dan juga bayak orang di flores, yakni dilarantuka dan sekitarnya. Pater Taveira ini adalah seorang anggota ordo Dominikan. Menjelang akhir abad ke-16, orang-orang yang di baptis sudah berjumlah sekitar 25.000 jiwa. Orang-orang kristen di solo terbagi atas dua kelompok yang suda dari zaman dahulu saling memusuhi atau (golongan “Demon” dan golongan “Paji” ilusiwa dan ulilima di maluku). Dengan adanya gereja-gereja yang begitu erat, misi tak dapat tidak terpukul juga jemaat-jemaat yang paling besar menjadi murtad jemaat-jemaat lain dirusakan dan beberapa pastor dibunuh.  Pada tahun 1613, mereka ini merebut benteng solo,selajutnya kelompok paji yang sekarang beraga suku atau islam memihak kepada orang-orang belanda. Apabila orang-orang portugis menang, pekerjaan misi maju pesat,apabila orang-orang belanda dan sekutu mereka yang islam unggul maka misi mengalami kemunduran. Pada masa orang-orang portugis di mana-mana diusir oleh belanda, mereka di sunat nusantara ini mempertahankan suatu “Negara” portugia dan suatu pangkalan Gereja katolik Roma. Tetapi ada keluhan bahwa para kehidupan para pater Dominikan adalah sesuai dengan kedudukan mereka sebagai pengusaha-pengusaha duniawi, mereka menjadi kaya dan mereka tidak mengindahkan lagi janji selibat.


            Geraja di Indinesia barat, khususnya di Batavia (Jakarta) (±1550-1800)
            Pekerja misi pada abad ke-16 sampai ke-18 tidak hanya terbatas pada Indonesia Timur saja. Pulau Jawa pada abad ke-16 sudah di islamkan. Tetapi di ujung Timur beberapa Negara Hindu, sisah-sisah kerajaan Mojopahit, masi bertahan. Dalam abad ke-17dan ke-18 ada juga misionaris-misisonaris di Aceh, tetapi mereka hanya diperbolehkan melanyani orang-orang asing yang tinggal disana.dengan demikian, tidak ada tempat di Indonesia bagian Barat, dimana Gereja Katolik Roma berhasil menetap di tengah-tengah orang-orang Indonesia.
              Ambon merupakan jajahan VOC yang pertama di Nusantara. Disitu terdapat Gereja protestan pertama, yang selama dua abad lebih tetap akan merupakan yang terbesar di Indonesia. Oleh karena itu orang-orang Belanda merebut kota Jakarta, dan dengan nama Batavia kota itu dijadikan kota kekuasaan mereka di Indonesia, bahkan di Asia (1619). Geraja itu berkembang dengan pesat, sama seperti kotanya. Sekitar tahun 1700 boleh di taksir ada 15.000 orang kristen, pendeta-pendeta yang bekerja di Batavia adalah sepuluh orang terdapat puluhan  sekolah sekitar 5.000 Murid. Sejak tahu 1621, adapula jemaat berbahasa Melayu, yang jauh lebih kecil, barang kali 10-15% seluruh jemaat orang kristen. Pendeta-pendeta yang melayani Gereja di Batavia pada zama VOC biasanya berkebangasan Belanda. Yang satu ialah Cornelis Senen (1600-1661). Ia adalah seorang belanda, tetapi setelah pulau-pulau itu di duduki Belanda, ia dibawa ke Jakarta bersama Belanda lainnya. Tetap ia adalah seorang yang bijaksana dan saleh, dan oleh karena itu ia diberi tugas lebih luas, yaitu pelayanan bagi orang-orang merdeka, dalam Bahasa Potugis. Tetapi karena ia tidak menikmati pendidikan gaya Barat,  dan tidak mengenal selukbeluk pikiran theologia Barat, ia tidak dapat diberi kedudukan yang singkat dengan pendeta-pendeta Belanda. Begitujuga orang-orang Belanda pada zaman itu tidak sanggup melihat orang-orang kristen Indonesia dengan mengesampingkan ukuran-ukuran Barat. Akibatnya kekristenan Indonesia tidak di pandang sebagai akil-baliq dan tidak dapat berkembang mencapai ksedewasaan.

            Untuk sebagian besar, mereka yang datang ke Indonesia adalah orang-orang kasar, suka mabuk, suka berkelahi, tidak segan melanggar perintah ke-7 pada tahun 1621, terdapat ratusan orang eropa di Batavia, namun yang diperkenana hadir di perayaan perjamuan yang pertama pada zaman itu hanya 41 orang. Akan tetapi beberapa hal besar Geraja di Indonesia, dengan dipaksa oleh pemerintah atau dengan alasan keadaan di Indonesia yang berbeda dengan keadaan di Belanda, menyampaikan dfari Gereja induknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar