MAKALAH
KITAB OBAJA

Disusun Oleh :
Nama : Dermas Takela
Nim : 3634.32
Prodi : Teologi
Mata Kuliah : Tafsir PL V
Dosen : Handi Geradus, M.Th
SEKOLAH TINGGI
TOELOGI “IKAT” JAKARTA
2017
Pendahuluan
Kitab Obaja adalah kitab yang menceritakan mengenai
relasi Israel dengan Edom dan mengenai Hari Tuhan. Secara garis besar, kitab
Obaja menyampaikan pesan mengenai pembalasan Allah kepada bangsa Edom atas apa
yang telah mereka lakukan terhadap orang Yehuda. Dalam kitab Obaja terdapat
tema-tema yang juga ada dalam kitab nabi-nabi lainnya seperti penghukuman Allah
bagi musuh-musuh Israel, hari Tuhan, kerajaan Allah, teologi Sion, kepemilikan
tanah Israel, dan hukum pembalasan Allah. Dengan demikian, tema utama dari kitab
ini adalah pembalasan kepada bangsa Edom. Tema seperti ini juga terdapat dalam
kitab Amos, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel.
Kitab ini merupakan kitab terpendek dari seluruh
kitab di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Kitab ini juga merupakan kitab keempat
dari kitab nabi-nabi kecil di dalam Perjanjian Lama.
Waktu Penulisan
Kitab ini ditulis sesudah kota Yerusalem jatuh,
sekitar tahun 586-587 SM. Ini ditunjukkan dalam ayat 11 sampai ayat 14. Bagian
ini menunjuk pada kitab Ezra 4:45 yang menunjukkan bahwa bangsa Edom membakar
tempat ibadah orang Yehuda ketika bangsa Kasdim menyerang bangsa Yehuda.
Latar Belakang
Latar belakang kitab Obaja adalah permusuhan bangsa
Edom dengan bangsa Yehuda. Menurut kisah dalam Alkitab, permusuhan ini dimulai
dari zaman Esau sebagai nenek moyang bangsa Edom dengan adiknya Yakub sebagai
nenek moyang dari bangsa Yehuda. Permusuhan ini berawal dari penipuan yang
dilakukan Yakub terhadap Esau mengenai hak kesulungan. Permusuhan ini terus
berlanjut dan menimbulkan dendam antara bangsa Edom dengan bangsa Yehuda.
Bangsa Edom selalu mencari kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa yang
hendak menghancurkan Yehuda, seperti Moab dan Amon. Secara historis, tradisi
Yahudi dalam Talmud menempatkan kitab Obaja dalam masa pemerintahan raja Ahab.
Pada masa ini bangsa Edom juga menyerang Yehuda.
Tujuan Penulisan
Secara garis besar, kitab Obaja bertujuan untuk
mengatakan bahwa Allah tidak melupakan umat Israel. Obaja hendak meyakinkan
bangsa Israel bahwa Tuhan akan memperbaiki keadaan mereka. Obaja juga bermaksud
memperingatkan Edom bahwa Tuhan akan menghukum mereka beserta dengan
bangsa-bangsa yang bersekutu dengan mereka. Tuhan menghukum Edom dan
bangsa-bangsa sekutu seperti bangsa Moab dan Amon karena turut menjadi bagian
dari kejatuhan Yerusalem. Tuhan akan menyatukan kembali bangsa Israel dan
menepati apa yang pernah ia janjikan mengenai kepemilikan tanah Israel.
Tema Kitab ini adalah “Hari Tuhan”
Secara garis besar isi dari kitab
Obaja terdiri atas tiga bagian.
Bagian Pertama
Bagian pertama dari kitab Obaja yaitu ayat 1 sampai
14 menceritakan mengenai penghukuman terhadap Edom.[5] Bagian pertama kitab
Obaja terbagi atas beberapa bagian.
Ayat 1 memuat judul dari penghukuman Edom. Ayat ini
merupakan suatu pengantar yang sangat singkat karena di dalamnya tidak
diletakkan data apapun mengenai kitab ini atau penulis kitab ini, selain
mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan Obaja sebuah pesan yang harus ia
beritahukan kepada orang-orang.
Ayat 2-4 menceritakan mengenai sebuah peringatan
kepada bangsa Edom. Peringatan ini sebagai sebuah tanda kejatuhan dari Edom.
Bagian ini menyatakan pesan dari nabi yang disusun seolah-olah dialamatkan
langsung ke Edom. Cara ini disampaikan agar orang Israel mengetahui bahwa Allah
akan menghukum musuh tradisional mereka.
Ayat 5-7 menceritakan mengenai bangsa Edom yang akan
diserang dan ditinggalkan oleh bangsa-bangsa sekutunya. Ayat 5-6 menggambarkan
kehancuran total dari banga Edom. Ayat 7 menggambarkan bagaimana bangsa Edom
akan dikhianati oleh bangsa-bangsa sekutu. Dalam ayat ini ada 3 ide dasar yaitu
menipu, sekutu, dan "seorang yang memakan rotimu".
Ayat 8-9 menceritakan mengenai kekalahan dari
orang-orang bijak dan para pahlawan, yang masih berada dalam kerangka nubuat
mengenai hukuman Edom. Bagian ini juga menunjukkan bahwa kehancuran Edom pasti
akan terjadi.
Ayat 10-14 menceritakan mengenai kehancuran total
terhadap bangsa Edom.[5] Ayat 10-11 menggambarkan mengenai kurangnya
solidaritas. Ayat 12-14 masuk dalam tema besar mengenai hari Tuhan. hal ini
juga masih terkait erat dengan ayat 15b.
Bagian Kedua
Bagian kedua dari kitab Obaja, yaitu ayat 15-16,
menceritakan mengenai penghukuman Allah yang bersifat universal. Penghukuman
dalam bagian ini tidak terbatas pada bangsa Edom tetapi pada bangsa-bangsa yang
menyerang Israel seperti Babilonia. Hal ini ditunjukkan melalui perkataan yang
diumumkan oleh sang nabi yaitu "terhadap semua bangsa".
Bagian Ketiga
Bagian ketiga dari kitab Obaja, yaitu ayat 17-21,
menceritakan mengenai pemulihan bangsa Israel. Pada ayat 17 digambarkan
mengenai suatu tindakan Allah sebagai bukti akan janjinya, di manajanji itu
akan dibuktikan melalui pemulihan serta pembebasan yang diberikan Allah kepada
bangsa Israel. Berbeda dengan bagian sebelumnya yaitu ayat 16 di mana sang nabi
menyatakan penghukuman bagi bangsa-bangsa, dalam bagian ini sang nabi
mengungkapkan maksud Tuhan kepada umat Israel. Ayat 18 merupakan suatu
kontinuitas dari ide keselamatan yang terdapat dalam ayat 17. Ayat 19-21
merupakan penegasan dari sang nabi mengenai pemulihan bangsa Yehuda termasuk
janji Allah mengenai penetapan kembali wilayah dari Israel.
KESIMPULAN
Kitab Obaja merupakan kitab yang menubuatkan
kehancuran Edom. Bangsa Edom merupakan kaum keturunan Esau yang turun temurun
menaruh dendam kepada kaum keturunan Yakub. Edom yang hatinya tetap jahat
selalu berusaha mencari kesempatan untuk menghancurkan umat Tuhan dan bahkan
bersukacita ketika Yerusalem dihancurkan. Akan tetapi Allah tidak membiarkan
Edom terus bersukacita melainkan Allah menyatakan bahwa Edom akan dihancurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar