Rabu, 14 Juni 2017

Laporan Bacaan Pastoral 2. Mr. Dermas

LAPORAN BACAAN
LOGO IKAT.jpg

Nama                            : Dermas Takela
Nim                               : 3634.32
Prodi                             : Teologi
Mata Kuliah                 : Pastoral 2
Dosen                            : Dr. Agus Handonowarih, M.Th






SEKOLAH TINGGI TOELOGI “IKAT” JAKARTA
2017

BAB I
PENDAMPINGAN DAN KONSELING :
Suatu Fungsi Pastoral
            Pendampingan atau bimbingan menurut kartadinata (2011:57) adalah suatu proses pendidikan kepada individu untuk mencapai tingkat kemandirian dan perkembangan diri sepanjang hayat (lifelong education) sebagai proses pendidikan pendampingan merupakan bantuan untuk memfasilitasi indifidu mengembangkan kemampuan potensi dan sistem nilai yang dianut melakukan pilihan dan pengambilan keputusan atas tanggung jawab mandiri.
            Konseling berasal dari bahasa inggris to counsel yang secara harafia berarti memberi arahan. Dengan pengembangan counceling psicology, di amerika, konselor diartikan sebagai serang yang berusaha menolong orang yang bermasalah melalui pendekatan psikologis (van Beek 1987:7)
            Pastoral berasal dari bahasa latin pastoro dalam bahasa Yunani disebut poimen yang berarti gembala. Dalam kata gembala terkandung pengertian tentang hubungan antara Allah yang penuh kasih dengan manusia lemah yang mengeluarkan arahan dan bimbingan.
Pendampingan pastoral.
            Istilah pendampingan yang berasal dari kata kerja mendampingi sebagai suatu kegiatan menolong karena suatu sebab perlu didampingi. Interaksi yang terjadi dalam proses pendampingan membuat pendampingan memiliki arti kegiatan kemitraan, bahu membahu, memahami, berbagi dengan tujuan saling menumbuhkan dan mengutuhkan. Pendampingan mendapatkan baik pendampingan maupun didampingi dalam kedudukan yang seimbang dan dalam hubungan timbal balik yang serasi dan harmonis.
            Pendampingan pastoral merupakan panggilan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang telah merespon panggilan Allah. Pendampingan pastoral tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang pendeta, pastor atau rohaniwan tetapi semua orang percaya terpanggil untuk melaksanakan tugas penggembalaan itu.
            Pendampingan pastoral adalah suatu penemanan yang membuahkan dan mampu menghidupkan, mengembangkan kepribadian diri sendiri dengan menyadari terus menerus sebagai pelayanan yang terluka. Sehubungan dengan fungsi pendampingan dan konseling pastoral, van Beek (2003:13) mendefinisikan fungsi sebagai kegunaan atau manfaat yang tidak dapat diperoleh dari pekerjaan pendampingan dan konseling dengan tujuan-tujuan operasional yang hendak dicapai dalam memberikan pertolongan.
            Beberapa fungsi pendampingan dan konseling pastoral dideskripsikan sebagai berikut:
1.    Fungsi Bimbingan (Guiding)
2.    Fungsi Penopang (Sustaining)
3.    Fungsi Penyembuhan (Healing)
4.    Fungsi Memulihkan atau Memperbaiki Hubungan
5.    Fungsi Memelihara atau Mengasuh



Konseling pastoral
Konseling pastoral merupakan dimensi pendampingan pastoral dalam melaksanakan fungsi yang bersifat memperbaiki yang dibutuhkan ketika orang mengalami krisis yang merintangi pertumbuhannya.
            Konseling pastoral memberikan nuansa lain dari biasanya. Tidak hanya menumpukan orang keluar dari masalahnya. Tetapi dapat meyakinkan orang dalam menghubungkan dimensi spiritual. Konseling pastoral adalah yang unik, karena memberi tempat untuk dimensi spiritual agar setiap manusia dilihat sebagai wujud spiritual baik secara fisik maupun intelektual yang perlu dihargai sebagai makhluk yang bertumbuh, perkembangan, dan berkreatif, melalui pengembangan spiritual, orang yang dapat memperbaiki, membangun dan membina hubungan dengan sesamanya mengalami penyembuhan dan pertumbuhan secara mengembangkan potensi-potensi yang dianugrahkan Allah baginya.
BAB II
TEOLOGI PASTORAL
Pastoral Membangun Persekutuan dalam Ksih
Pada saat manusia pertama, adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, Tuhan Allah memanggil manusia dan berfirman kepadanay “dimanakah engkau?” (Kej. 3:9) peranyaan itu mengungkapkan keberadaan manusia sebagai makluk ciptaan Allah yang mulia, yang telah dinodai dan dirasakan oleh ulah manusia sendiri. Manusia takut berjumpa dengan Allah karena pelanggaran dan perlawanan terhadap kehendaknya, yang mengakibatkan ketidak harmonisan dan keratakan ituterjadi. Hal itulah menyebabkan manusia dihukum Allah. Hukum Allah adalah upaya untuk memperbaiki dan membangun kembali hubungan yang tidak harmonis itu sebagai suatu proses pastoral Allah kepada manusia. Proses pastoral Allah itu merupakn bentuk pertanggung jawaban manusia kepada Allah.
            Allah bertindak sebagai gembala yang datang untuk menolong umat ciptaanNya menemukan akar dan penyebab permasalah yang dihadapi, serta upaya memperbaiki hubungan manusia dengan Allah dan sesamanya.
            Tindakan Allah sebagai gembala yang menyelamatkan telah mendapat tempat dan peran yang lebih nyata dalam pengalaman iman Abraham, Ishak dan Yakub. Dan hal ini diungkapkan sebagai pengakuan tentang peran Allah yang menjadi gembala, yang telah menjaga dan memilihara serta melepaskan dari segala bahaya ketika memberkati Yusuf dan kedua anaknya Efraim dan Manasye (Kej. 48:15).
            Pandangan Alkitab PB tentang peran dan fungsi gembala tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang pekerjaan Tuhan Yesus Kristus sebagai gembala agung dan gembala yang baik. Yesus telah berhasil secara meyakinkan, menggenapi seluruh kegagalan gembala Israel. Dalam PL para pemimpin Israel gagal melakukan pekerjaan gembala, maka Allah datang mengembalakan umatNya.
Pastoral Menempatkan Konseli dan Konselor dalam Relasinya dengan Allah dan Sesama.
            Relasi merupakan kunci – kunci keberhasilan dalam proses pastoral. Banyak orang yang datang untuk mencurahkan isi hati dari persoalan yang dialaminya tidak menjadi jaminan kesuksesan konseling seorang konselor pastoral. Persoalannya bukan pada banyaknya percakapan tetapi bagaimana kita dapat membangun relasi yang kondusif yang dapat mengentuh persoalan konseli. Relasi yang terjadi harus bisa mendorong konseli mengungkapkan masalah yang membebani dan menekan hidupnya. Sehingga proses konseling tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi tidan menyerahkan konseli memahami posisi dan keberadaanya dangan orang-orang yang terlibat dalam masalahnya mau pun hubungan dengan konselor pastoral.
Dalam membangun hubungan tersebut cinta kasih yang tercipta secara emosional dan akal sehat memberi kemungkinan manusia. Untuk menikmati persekutuan batin dan orang lain. Orang dapat memanusiakan diri sendiri dan orang lain bila dalam komunikasi itu mereka dapat membangun hubungan , baik secara vertikal maupun horisontal.
Pastoral Mebina Iman
Dalam berjumpa dengan orang lain, setiap pribadi memestikan diri dapat tampil dengan baik dan dapat meyakinkan orang lain tentang siapa sebenarnya dirinya. Setiap orang ingin tampil dengan harapan penampilannya menjadi pribadi, tentu sehingga orang lain dapat memandangnya secara tertentu.
            Kemudian seorang konselor pastoral yang penuh dengan cinta kasih, rela mendengarkan keluhan batin dan kepedulian yang tinggi, tidak hanya membuat konseli memiliki rasa aman, tetapi juga merasakan kedamaian dan akan memulihkan hubungan dengan Tuhan sesamanya.



BAB III
RELASI DAN KOMUNIKASIH DALAM KONSELING
            Komunikasi merupakan pengungkapan pesan atau berita dalam membangun relasi sosial budaya. Sebagai makluk sosial budaya, setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk hubungan dan bergaul dengan orang lain. Dalam hubungan tersebut komunikasi dan relasi terciptasecara emosional dan akal sehat yang memberi kemungkinan bagi manusia menikmatin persekutuan batin dengan orang lain. Komunikasi menjadi kunci keberhasilan suatu relasi sosial budaya. Dalam proses konseling pastoral, komunikasi merupakan sarang yang menciptakan hubungan dan interaksi sosial budaya bukan hanya antara manusia secara horisontal, tetapi pastoral konseling juga mendapatkan manusia dalam hubungan komunikasi dalam hubungan komunikasi dengan Tuhan lsecara vertikal.
·         Layanan konseling yang komunitatif. Komunikasi yang terjadi dalam suatu layanan konseling adalah komunikasi tingkat pikir, perasaan dan pribadi.
·         Komunikasi tingkat berpikir adalah komunikasi yang terjadi dalam kesadaran diri konselor dan konseli melakukan kesepakatan.
·         Komunikasi tingkat perasaan adalah komunikasi untuk saling memahami keberadaannya.
·         Komunikasi tingkat pribadi yaitu komunikasi yang terjadi secara intens dan mendalam antara konselor dan konseli. Komunikasi yang terjadi pada tingkat ini merupakan suatu proses aksi dan interaksi.


Relasi Konseling
            Konseling sangat perlu mempelajari sifat dan tabiat manusia karena ia berkerja dibidang hubungan kebiasaan seorang konselor membutuhkan pengetahuan bagaimana berinteraksi atau saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
            Beberapa peran relasi konseling dideskripsikan  sebagai barikut :
1.    Kehadiran.                            4. Bekerja sama.
2.    Mendengarkan.                    5. Kelemah lembutan dan kehangatan.
3.    Saling pengertian.               6. Dapat dipercaya.

BAB IV
KOMUNIKASI DAN DESKRIMINASI PENILAIAN PRIBADI DALAM KONSELING PASTORAL.
            Konseling dan diskriminasi peniaian pribadi merupakan inti dari empati dasar dari membangun suatu hubungan koseling konseling. Empati bersal dari bahasa Yunani em dan patos yang artinya peresaan yang mendalam untuk memahami dunia orang lain.
Empti Dasar
            Tahapan menolong dengan empati :
1.    Menangkap berita.
2.    Merespos dengan empati.
Beberapa fungsi empati dasar dalam konseling pastoral dideeskripsikan berikut :
1.    Kewajaran.                3. Penjelajahan diri
2.    Rasa hormat.            4. Konkrit

Empati lanjutan
            Kerja sama konselor dengan konseli semakin ditingkatkan karena dalam empati ini bukan hanya konselor membantu konseli, tetapi konseli harus menolong konselornya untuk dapat mengerti perasaan orang lain yang berbeda – beda, agar konselin dapat mengevoluasi diri, cara hidupnya dan bersosialisasinya.
1.    Penyingkapan diri konselor.

2.    Konfrontasi.

2 komentar: